KUALITAS DAN PROPORSI SPERMATOZOA X DAN Y SEMEN HASIL SEXING BEFORE FREEZING DENGAN VOLUME AWAL YANG BERBEDA PADA SAPI PERANAKAN ONGOLE
Main Author: | Saputro, Danang |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/184020/1/Danang%20Saputro.pdf http://repository.ub.ac.id/184020/ |
Daftar Isi:
- Inseminasi Buatan merupakan teknologi reproduksi untuk meningkatkan kualitas genetik ternak. Saat ini Inseminasi Buatan dapat menggunakan straw semen sexing untuk mendapatkan pedet yang sesuai harapan. Jenis kelamin pada mamalia ditentukan oleh keberadaan kromosom pada spermatozoa. Metode Sentrifugasi Gradien Massa Jenis Perkolle merupakan metode yang paling efektif untuk memisahkan spermatozoa X dan Y. Cara ini membutuhkan biaya yang lebih tinggi dibanding metode lainnya. Dengan memaksimalkan produksi straw diharapkan biaya produksi setiap straw menjadi lebih murah. Penelitian ini dilakukan di Loka Penelitian Sapi Potong di Jalan Pahlawan, Grati, Pasuruan, Jawa Timur pada tanggal 01-30 Februari 2020. Bahan yang digunakan adalah semen segar dari tiga ekor sapi keturunan Ongole, umur ± 5 tahun dan badan ± 700 kg. bobot. . Digunakan semen segar dengan kriteria motilitas massa ≥ 2+, motilitas individu ≥ 70%. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan 3 perlakuan dan 11 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini menggunakan volume semen segar yang berbeda yaitu P1 = 1 ml, P2 = 1,5 ml dan P3 = 2 ml. Data yang diperoleh diolah dengan analisis rancangan acak kelompok menggunakan analisis ANOVA dilanjutkan dengan uji Duncan dan uji Chisquare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh terhadap kualitas tetapi berpengaruh terhadap kuantitas konsentrasi spermatozoa, jumlah spermatozoa motil dan proporsi spermatozoa. Semua perlakuan menghasilkan straw berkualitas sesuai dengan SNI-4869-1 2017. Jumlah straw yang diproduksi pada setiap proses sexing pada setiap perlakuan yaitu; P1 = 16 Y spermatozoa dan 13 X spermatzoa. P2 = 22 Y spermatozoa dan 20 X spermatozoa. P = 32 Y spermatozoa dan 27 X spermatozoa.