PENDAPATAN USAHA TERNAK SAPI MADURA DI MASA PANDEMI COVID - 19 DI KABUPATEN BANGKALAN

Main Author: A'Yuni, Qurrota
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/184019/1/Qurrota%20A%27yuni.pdf
http://repository.ub.ac.id/184019/
Daftar Isi:
  • Sapi potong merupakan ternak yang dibudidayakan dengan tujuan utama untuk menghasilkan daging. Selain karena daging sapi yang empuk, rasa yang khas serta gurih, pasar untuk daging sapi masih berada di hati masyarakat khususnya bagi usaha rumah makan. Mata pencaharian dari masyarakat Pulau Madura umumnya adalah sebagai petani, peternak, dan nelayan. Peternakan yang ada di Madura umumnya berupa peternak sapi, kambing dan ayam. Sapi yang diternakkan umumnya adalah Sapi Madura. Sapi Madura merupakan kekayaan sumber daya genetik ternak lokal Indonesia yang perlu dijaga dan dipelihara kelestariannya sehingga memberikan manfaat dalam peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia. Sapi Madura mempunyai respon yang baik terhadap perbaikan pakan serta tahan terhadap pakan dengan kandungan serat kasar yang tinggi. Rata – rata pendapatan usaha ternak sapi potong masih rendah, disebabkan karena faktor satuan unit ternak yang dipelihara, umur sapi bakalan, lama waktu beternak, kapasitas kerja, curahan waktu kerja peternak serta jumlah pakan yang diberikan. Akibat Covid – 19 terhadap sektor peternakan yakni menimbulkan dampakviii ekonomi dan menurunnya pendapatan keluarga dalam mengakses bahan pangan terutama asal ternak dengan harga yang terjangkau serta menurunnya serapan pasar terhadap produk ternak terutama karkas dan daging sapi yang disebabkan rendahnya daya beli. Penelitian bertujuan untuk menganalisa keadaan rata – rata biaya produksi, penerimaan, keuntungan per Strata serta nilai R/C Ratio pada usaha ternak Sapi Madura di Kabupaten Bangkalan saat Pandemi Covid – 19. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam pengembangan usaha ternak Sapi Madura di Kabupaten Bangkalan yang baik dengan melihat rata – rata biaya produksi, penerimaan, pendapatan per Strata serta untuk mengetahui kelayakan usaha berdasarkan nilai R/C Ratio pada usaha peternakan Sapi Madura di Kecamatan Blega dan Kecamatan Bangkalan. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 November sampai dengan 12 Desember 2020 di Kabupaten Bangkalan khususnya Kecamatan Blega dan Kecamatan Bangkalan untuk menganalisa biaya produksi, penerimaan, pendapatan dan R/C Ratio pada peternak di Kecamatan Blega dan Kecamatan Bangkalan. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Peternak Sapi Madura dengan usaha penggemukan yang berada di Kecamatan Blega rata – rata lama beternak 2 – 20 tahun dengan jumlah 1 – 10 ekor sedangkan peternak Sapi Madura dengan usaha penggemukan di Kecamatan Bangkalan yakni rata – rata kepemilikan sekitar 1 – 10 ekor dengan lama beternak 8 – 20 tahun. Jumlah peternak di Kecamatan Blega 15 orang dan 15 orang di Kecamatan Bangkalan. Responden distrata berdasarkan jumlah populasi Sapi Madura. Strata dibagi dalam tiga kategori yaitu: strata I dengan populasi ternak 1 – 3 ekor; strata II dengan populasi ternak 4 – 6 ekor; strata III dengan populasi ternak 7 – 10 ekor. Hasil penelitian usaha peternakan Sapi Madura diix Kabupaten Bangkalan yaitu jumlah responden pada 2 kecamatan dengan range umur 15 – 64 tahun merupakan yang terbanyak berjumlah 12 orang dengan presentase 80% di Kecamatan Blega dan berjumlah 13 orang dengan presentase 86,67% di Kecamatan Bangkalan. Para peternak di Kecamatan Blega dan Kecamatan Bangkalan memiliki keinginan untuk meningkatkan produktifitas usaha ternaknya. Jumlah responden laki – laki pada Kecamatan Blega dan Kecamatan Bangkalan memang mendominasi karena laki – laki merupakan pemenuh kebutuhan rumah tangga dan tenaga yang dimiliki lebih besar dibandingkan wanita. Wanita dalam usaha ternak juga bisa melakukan usaha peternakan Sapi Madura untuk menambah pendapatan rumah tangga. Pekerjaan pokok yang dijalankan oleh responden di Kecamatan Blega dan Kecamatan Bangkalan paling banyak Peternak dan Petani. Peternak Sapi Madura sudah sangat lama dalam mengembangakan Usaha Ternak Sapi Madura di Kabupaten Bangkalan khususnya Kecamatan Bangkalan dan Kecamatan Blega. Pengalaman usaha yang dimiliki akan menjadikan peternak lebih mandiri dan terampil dalam perkembangan usaha ternak Sapi Madura. Para peternak Sapi Madura rata – rata masih menggunakan cara tradisional untuk memberi pakan tambahan selain pakan hijauan. Kesimpulan penelitian ini adalah 1) Biaya Produksi paling efektif pada Usaha Ternak Sapi Madura di Masa Pandemi Covid – 19 pada strata III sebesar Rp 10.596.456,76. Penerimaan paling efektif pada Usaha Ternak Sapi Madura di Masa Pandemi Covid – 19 pada strata III sebesar Rp 19.900.149,68. Keuntungan paling efektif pada Usaha Ternak Sapi Madura di Masa Pandemi Covid – 19 pada strata III sebesar Rp 9.303.692,92. 2) R/C sudah mencapai ˃ 1 sehingga usaha ternak Sapi Madura yang dijalankan oleh peternak layak untuk dijalankan dan dalam kondisi yang untung.