Pengaruh ekstrak Candida albicans sebagai immunomodulator dalam mengambat terjadinya hepatomegali pada mencit Balb/c yang terinfeksi demam tifoid
Main Author: | Rinaldi, Gerry |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/183892/1/-%20GERRY%20RINALDI.pdf http://repository.ub.ac.id/183892/ |
Daftar Isi:
- Demam tifoid (Typhoid fever) yang juga dikenal dengan tifus yakni penyakit infeksi bakteri yang terjadi secara sistemik, diakibatkan Salmonella Typhimurium, memiliki gejala demam cukup lama, terdapat bakteremia, serta adanya peradangan atau inflamasi yang mampu mengakibatkan rusaknya usus dan pembengkakan hati atau hepatomegali. Dinding sel dari ekstrak Candida albicans terkandung β-glukan yang memiliki berbagai aktivitas biologis salah satunya peningkat sistem kekebalan tubuh yang dikenal sebagai imunomudulator. Tujuan penelitian yaitu mengetahui pengaruh ekstrak Candida albicans sebagai immunomodulator dalam mengambat terjadinya hepatomegali pada mencit Balb/c terinfeksi demam tifoid. Metode penelitian yaitu eksperimen secara in vivo pada mencit sebagai hewan coba. Pembuatan hewan coba model demam tifoid menggunakan bakteri Salmonella Typhi. Kelompok kontrol dalam penelitian yakni, negatif : adalah kondisi mencit tidak diinfeksi oleh Salmonella Typhi serta tidak diberi ekstrak, positif : adalah kondisi mencit diinfeksi oleh Salmonella Typhi dan tidak diberi ekstrak, kelompok perlakuan 1, 2 dan 3 yakni diinduksi S. Typhimurium dan diberi dosis ekstrak C.albicans secara berurutan 150, 300 dan 600 μg selama 5 hari. Hasil data dianalisis menggunakan metode One Way ANOVA dan hasil yang didapatkan signifikan yakni p<0,05. Dalam penelitian didapatkan bahwa β-glukan dengan dosis 150 dan 300 μg yang diberikan pada mencit terinfeksi demam tifoid menjadi dosis efektif yang dapat mencegah hepatomegali, sedangkan β-glukan dengan dosis 600 μg masuk dalam dosis toksik dan tidak efektif dalam mencegah hepatomegali. Saran peneliti bahwa dosis 150 dan 300 μg ekstrak dinding sel C. albicans dapat dijadikan acuan pemberian dosis efektif mencegah komplikasi demam tifoid yaitu hepatomegali dengan melewati tahap penelitian selanjutnya.