Komodifikasi Religi dan Pengembangan Pariwisata: Penguatan Nilai-Nilai Islam sebagai Identitas Lokal Masyarakat di Kawasan Sumber Sira Kabupaten Malang

Main Author: Maghfiroh, Atima Ni'matul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/183818/
Daftar Isi:
  • Pariwisata merupakan salah satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan manusia. Pariwisata juga menjadi media pertemuan antar individu atau pun kelompok dengan latar kebudayaan yang berbeda. Pada kesempatan tersebut pula pariwisata juga dijadikan sebagai peluang dalam mengembangkan potensi ekonomi masyarakat di sekitar objek wisata. Untuk memacu peningkatan tersebut, maka diperlukan suatu pengembangan dari berbagai potensi yang ada termasuk aspek sosial-budaya. Hal ini juga terjadi pada wisata Sumber Sira yang tengah melakukan upaya pengembangan aspek pariwisata berdasarkan aspek sosial-budaya yang memunculkan pertanyaan berkaitan dengan apa yang melatarbelakangi stakeholder pariwisata setempat dalam aktivitas komodifikasi religi sebagai rencana pengembangan pariwisata di Sumber Sira, serta proses dari komodifikasi tersebut. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat motif di balik upaya beserta proses komodifikasi religi di Sumber Sira. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Putukrejo, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Menurut berbagai sumber, masyarakat Desa Putukrejo memiliki pola religiusitas yang cukup tinggi dan memiliki potensi Sumber Sira yang cukup dikenal oleh masyarakat luas. Metode penelitian yang digunakan yakni etnografi dengan proses pengumpulan data berupa observasi partisipasi-aktif, wawancara serta dokumentasi. Pemilihan informan dilakukan berdasarkan cara snowball sampling mencakup tiga kategori yakni stakeholder yang terdiri dari pemerintah desa dan pihak pengelola wisata, tokoh agama, serta masyarakat di sekitar wisata Sumber Sira. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa komodifikasi religi yang terjadi di Sumber Sira memiiki korelasi dengan konsep mistisisme yang diyakini oleh masyarakat setempat. Dengan kata lain, mistisisme yang diyakini tersebut turut membentuk pola perilaku serta memunculkan tradisi berkaitan dengan nilai-nilai Islam yang secara tidak langsung membentuk proses komodifikasi.