Nilai Bushido Yang Tercermin Pada Tokoh Melos Dalam Cerpen Hashire Meros Karya Dazai Osamu
Main Author: | Cahyono, Anan Dito |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/183767/ |
Daftar Isi:
- Cerpen Hashire Meros menceritakan tentang Melos yang tidak suka dengan perbuatan rajanya penuh dengan keegoisan dan ketamakan. Melos yang memegang teguh Nilai bushido dalam menjalankan kehidupannya, berusaha untuk mengubah hati sang raja dengan cara membuktikan kepada rajanya bahwa rasa kepercayaan dan kesetiaan itu benar adanya. Pengertian bushido disini merupakan Nilai, prinsip, kode etik, kecakapan, atau bahkan jiwa kaum samurai yang tumbuh sejak terbentuknya samurai pada zaman pemerintahan Tokugawa pada tahun 1615. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Nilai bushido yang tercermin pada tokoh Melos dalam cerpen Hashire Meros karya Dazai Osamu. Untuk memecahkan masalah, Penelitian ini menggunakan nilai – nilai bushido Inazo Nitobe dan metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis.Hasil penelitian menunjukan bahwa tokoh Melos menggambarkan bushido. Nilai bushido yang tercermin oleh tokoh Melos antara lain adalah Shinjitsu (真実) (Kejujuran). Melos sangat menjunjung tinggi rasa kejujuran sehingga ia tidak pernah berbohong dan selalu menepati janji nya. Nilai yang kedua adalah Yuuki (勇気) (Keberanian). Melos adalah seseorang yang pemberani dalam bertindak bahkan ia berani menyeberangi banjir besar dan melawan para penyamun. Nilai yang ketiga adalah (仁)(Kemurahan hati). Melos dengan kemurahan hatinya memberikan semua hartanya kepada pengantin pria adiknya. Nilai yang keempat adalah Gi (義) (Keadilan/Kebenaran). Melos yang mempunyai jiwa keadilan yang tinggi tidak bisa membenarkan perbuatan raja nya yang kejam. Nilai yang kelima adalah Meiyo (名誉) (Kehormatan). Melos selalu menjaga kehormatannya dengan baik, ia bahkan rela mati secara terhormat dalam membela kebenarannya. Nilai yang terakhir adalah Chuugi (忠義) (Kesetiaan). Melos menunjukkan kesetiaannya dengan datang kembali menyelamatkan temannya dan setia untuk menyerahkan nyawanya kepada sang raja.