Analisis Penggunaan Tindak Tutur Ilokusi Oleh Pemeran Utama Pada Trilogi Captain America

Main Author: Ansyaro, Aldzahabi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/183762/
Daftar Isi:
  • Bahasa pada sebuah percakapan dapat membuat sebuah kesalah pahaman jika pendengar tidak mampu memahami apa pesan yang ingin disampaikan oleh pembicara melalui ucapan mereka. Karena dalam beberapa kesempatan, ketika pembicara menggunakan sebuah kalimat dalan ucapan mereka untuk menyampaikan suatu maksud, mereka tidak hanya mengatakan sesuatu tetapi juga melakukan sebuah tindakan pada waktu yang bersamaan, dan tindakan tersebut disebut sebagai tindak tutur. Selain itu, ada tiga elemen tindak tutur menurut Austin (1962) yaitu tindak lokusi, tindak ilokusi, dan tindak perlokusi. Tindak tutur tidak hanya dapat ditemukan pada percakapan sehari-hari, tetapi juga pada dialog dalam film. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tindak tutur ilokusi apa saja yang digunakan oleh pemeran utama pada Trilogi Captain America dan jenis tindak tutur ilokusi apa yang paling dominan digunakan. Data pada penelitian ini adalah dialog pemeran utama pada Trilogi Captain America yang diambil dari https://transcripts.fandom.com. Karena data pada penelitian ini termasuk kedalam bentuk analisis isi, maka penulis menggunakan pendekatan kualitatif dalam membuat penelitian ini. Selanjutnya, penulis menggunakan klasifikasi tindak tutur ilokusi yang dibuat oleh Searle (1969) untuk menganalisis data. Penelitian ini menemukan bahwa karakter utama, Steve Rogers, menggunakan tindak ilokusi sebanyak 591 kali dalam dialognya pada film yaitu Commisives 18 kali, Declaratives 1 kali, Directives 240 kali, Expressives 41 kali, dan Representatives 291 kali. Secara singkat, hasil menunjukkan bahwa karakter utama dalam Trilogi Captain America menggunakan semua lima jenis tindakan ilokusi dan tindak tutur ilokusi Representatives adalah tindak tutur ilokusi yang paling dominan digunakan. Selain itu, penulis berharap penelitian ini bisa bermanfaat bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian di masa depan. Penulis menyarankan peneliti selanjutnya untuk menganalisis lebih dalam bidang pragmatik, terutama pada tindak tutur yang masih memiliki banyak aspek yang dapat dianalisis seperti tindakan ilokusi dari berbagai media seperti koran, TV, atau percakapan sehari-hari dan juga faktor apa yang mempengaruhi seseorang untuk menggunakan tindak tutur ilokusi yang belum dibahas dalam penelitian ini.