Peranan Variasi Orientasi Medan magnet dan Kandungan Asam Lemak Berbagai Jenis Minyak Nabati Terhadap Karakteristik Nyala Api Pada Pembakaran Difusi Dan Premixed
Main Author: | Perdana, Dony |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/183717/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini menyajikan studi eksperimental yang dilakukan pada nampan stainless steel yang digenangi berbagai minyak nabati murni dan dipanasi oleh heating elemen. Tujuan penelitian ini menyelidiki pengaruh kandungan asam lemak dari berbagai minyak nabati terhadap perilaku nyala api pada proses pembakaran. Lima minyak nabati murni yang diuji, minyak kelapa, minyak inti kelapa sawit, minyak kapas, minyak kapuk dan minyak jarak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembakaran minyak nabati murni dipengaruhi oleh kandungan asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Semakin tinggi kandungan asam lemak jenuhnya semakin terang cahaya nyala api. Semakin banyak finger pada ujung nyala api, semakin stabil nyala apinya. Kandungan asam lemak juga mempengaruhi warna nyala api, minyak jarak sebagian besar warna nyala api premix/biru sehingga menghasilkan energi panas yang paling tinggi, sedangkan minyak kelapa sebagian besar warna nyala api difusi/kuning. Jarak terjauh ujung nyala api terhadap ujung nampan ditunjukkan pada minyak kelapa. Semakin tinggi kandungan asam lemak tak jenuhnya semakin tidak stabil nyala apinya. Penelitian ini menyelidiki pengaruh medan magnet dan tampa dengan variasi empat arah medan magnet pada bahan bakar minyak nabati berupa minyak kelapa dan minyak jarak pagar terhadap karakteristik nyala api dalam proses pembakaran premixed minyak nabati. Empat variasi arah medan magnet, S-S, N-N, S-N dan NS ditambah tampa medan magnet. Eksperimen dilakukan di burner jenis silinder, uap bahan bakar dan udara diberi pematik nyala api sehingga terbentuknya awal nyala api difusi sampai nyala api premixed kemudian lift off sampai blow off. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arah medan magnet N-S mempunyai kekuatan medan magnet yang lebih tinggi, menyebabkan pembakaran premixed semakin meningkat sehingga nyala api premixed lebih dominan, area nyala api melebar namun tingginya menurun. Meningkatkan kecepatan api laminar karena spin electron menjadi lebih energetic dan perubahan spin proton hydrogen dari para ke orto. Peningkatan kecepatan api lebih besar pada minyak nabati yang berkutub. Medan magnet tarik menarik memberikan pengaruh yang paling kuat terhadap peningkatan kecepatan flame, membuat api lebih stabil, lebih terang, kecepatan pembakarannya lebih tinggi dan temperatur semakin meningkat . Hal ini terjadi karena O2 yang bersifat paramagnetic dipompa lebih banyak melintasi api dari kutub selatan ke utara sedangkan panas yang dibawa H2O yang bersifat diamagnetik dipompa lebih banyak melintasi api dari kutub utara ke selatan. Akibatnya pembakaran mendekati angka Lewis sama dengan satu. Sedangkan pada kutubix magnet tolak menolak S-S lebih banyak O2 yang dipompa masuk ke api sedangkan panas lebih banyak dipompa keluar api sehingga pembakaran di dalam api lebih miskin dan reaksi tidak maksimal. Sebaliknya pada kutub U-U lebih banyak panas yang dibawa H2O dipompa ke dalam api sedangkan O2 lebih banyak dipompa keluar api. Akibatnya pembakaran di dalam api lebih miskin dan reaksi juga tidak maksimal. Sebagai konsequensi, kecepatan api laminar pada kutub tolak menolak lebih rendah dari yang tarik menarik.