Optimasi Pembuatan Nanoemulsi Kurkumin dalam Minyak Kedelai dengan Surfaktan Tween 80 Menggunakan Metode Wet Ball Milling dan Sonikasi
Main Author: | Dewi, Zulfa Puspita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/183708/1/0520090328-%20Zulfa%20Puspita%20Dewi.pdf http://repository.ub.ac.id/183708/ |
Daftar Isi:
- Nanoemulsi kurkumin oleh minyak dalam air dengan ukuran droplet rata-rata mulai dari 79,5 nm hingga 618,6 nm, telah terbukti meningkatkan aktivitas antiinflamasi dan antikanker dari kurkumin. Keunggulan lainnya adalah meningkatkan kelarutan dan bioavailabilitas kurkumin yang sukar larut dalam air. Wet ball milling (WBM) dan sonikasi merupakan metode yang cukup sering digunakan dalam pembuatan nanoemulsi dengan masing-masing keunggulan. Kedua metode tersebut digunakan dalam penelitian ini guna mengoptimalkan pembentukan nanoemulsi kurkumin dalam minyak kedelai dengan surfaktan Tween 80. Pembuatan nanoemulsi dilakukan dengan variasi minyak kedelai sebanyak 200 μL, 400 μL, dan 800 μL serta variasi massa kurkumin yaitu 100 mg, 50 mg dan 10 mg. Tujuan dari variasi tersebut untuk mengoptimalkan volume minyak kedelai dan jumlah massa kurkumin sehingga didapatkan emulsi dengan ukuran kecil dan kestabilan tinggi. Ukuran partikel dan indeks polidispersitas diuji dengan Dynamic Light Scattering, selanjutnya morfologi nanoemulsi diamati dengan mikroskop digital imaging. Hasil yang diperoleh dari metoda WBM pada massa kurkumin sebesar 100 mg menunjukkan bahwa volume minyak terbaik adalah 200 μL. Hasil ini didasarkan pada uji ukuran partikel yang diperoleh yaitu 279,7 nm dan indeks polidispersitas sebesar 0,297. Berdasarkan hasil morfologi , massa penambahan kurkumin terbaik adalah 10 mg karena droplet yang terbentuk lebih kecil dari penambahan massa lainnya. Selain itu, metode sonikasi diprediksi lebih efektif daripada WBM.