Uji Eksperimental Kinerja Termoelektrik Pada Kotak Pendingin Berdasarkan Rangkaian Termoelektrik Dan Putaran Fan Wind Tunnel
Main Author: | Munawir, - |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/183604/ |
Daftar Isi:
- Pendingin termoelektrik adalah peralatan pompa kalor yang bekerja berdasarkan efek peltier. Ketika arus listrik diterapkan, terjadi penyerapan kalor pada kedua material semikonduktor tersebut dan pelepasan kalor pada sambungan yang lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja dari kotak pendingin dengan menggunakan termoelektrik berdasarkan rangkaian dan kecepatan udara pada wind tunnel. Kinerja yang diteliti meliputi beda temperatur, daya serap kalor dan Coeffisien of performance. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental nyata (real eksperiment). Data yang diambil berupa temperatur ruang pendingin, temperatur sisi dingin, temperatur sisi panas, temperatur heatsink dan temperatur lingkungan. Termoelektrik menggunakan rangkaian seri dan paralel (listrik) dengan susunan tunggal dan ganda. Kecepatan udara untuk pembuangan kalor pada heatsink divariasikan 4,2 m/s, 6 m/s dan 9,8 m/s. Hasil yang diperoleh pada pengujian ini adalah rangkaian tunggal-paralel dengan kecepatan udara 9,8 m/s memiliki beda temperatur yang paling tinggi yaitu 33,4 oC. Daya serap kalor yang paling baik ditunjukkan rangkaian ganda paralel yaitu 76,219 Watt. Selain itu, nilai COP yang paling tinggi ditunjukkan rangkaian ganda seri dengan kecepatan udara 9,8 m/s yaitu 1,396. Hal ini menunjukkan bahwa rangkaian paralel memiliki daya serap kalor yang paling baik tetapi daya listrik yang masuk juga cukup besar sehingga nilai COP nya rendah. Berbeda dengan rangkaian seri, walaupun daya serap kalornya tidak sebaik rangkaian paralel tetapi daya listrik yang masuk juga lebih optimal sehingga nilai COP nya tinggi. Dengan penambahan kecepatan udara pembuangan kalornya maka beda temperatur yang dihasilkan akan semakin besar. Hal ini dikarenakan kecepatan udara yang lebih tinggi akan lebih efektif membantu proses konveksi perpindahan panas dari sisi panas termoelektrik (Th) ke heatsink dan ke lingkungan.