Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Penjualan Belimbing dan Olahannya (Studi Kasus Kelompok Tani Blimbing Artha Mandiri)
Main Author: | Anisa, Nur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/183486/ |
Daftar Isi:
- Kelompok Tani Blimbing Artha Mandiri merupakan kelompok masyarakat yang memiliki pertanian yang sama dan memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas, kesejahteraan untuk anggota petani pada satu daerah pertanian. Kelompok Tani Blimbing Artha Mandiri yang terletak di Kabupaten Tulungagung dengan pertanian belimbing. Dalam perkembanganya kelompok tani memiliki beberapa masalah dalam menjalankan manajemen kegiatan kelompok tani. Masalah tersebut diperoleh karena manajemen yang masih menggunakan cara konvensional seperti mencatat penjualan produk hasil pertanian yang dijual pada kelompok tani pada buku. Kemudian pendaftaran anggota kelompok tani yang dilakukan dengan mengharuskan orang datang membawa berkas pendaftaran, kemudian dilakukan pengecekan berkas dan dicatat pada buku rekap anggota. Masalah yang lain adalah sulitnya mendapatkan daftar keuntungan dan rekap keuangan kelompok tani dengan pencatatan penjualan, barang masuk, dan pemesanan yang berbeda dan mengakibatkan sering terjadinya perbedaan data keuangan dan kesalahan rekapitulasi yang nantinya akan dilaporkan pada penanggung jawab yaitu kepala desa. Sistem Informasi manajemen penjualan dapat menjadi solusi dari permasalahan di atas. Pengolahan data penjualan dan aktivitas kelompok tani menjadi lebih baik, juga mendapatkan rincian keuangan dengan terstruktur dan jelas agar dapat meminimalisir terjadinya kesalahan. Sistem informasi manajemen ini dibangun menggunakan model pengembangan perangkat lunak prototyping dan menggunakan framework codeigniter. Hasil dari rekayasa kebutuhan mendapatkan 59 kebutuhan fungsional dan 1 kebutuhan non-fungsional compatibility. Peracangan telah dilakukan dengan 5 peracangan antara lain, perancangan arsitektur, sequence diagram, class diagram, perancangan komponen, perancangan database, dan peracangan antarmuka. Kemudian pada tahap implementasi menghasilkan implementasi komponen, implementasi database, dan implementasi antarmuka. Pengujian telah dilakukan menggunakan metode whitebox testing sebagai pengujian unit, sedangkan pengujian validasi menggukan blackbox testing dengan melakukan pengujian terhadap 59 fungsional. Kemudian pengujian non-fungsional dilakukan menggunakan pengujian compatibility. Hasil dari pengujian 59 fungsional menggunakan blackbox testing diperoleh hasil 100% valid. Hasil pengujian compatibility sistem dapat berjalan pada browser google chrome dan mozilla firefox.