Perancangan Desain Bagasi pada Kereta Api Ekonomi dengan Pendekatan Ergonomic Function Deployment
Main Author: | Akasy, Andi Nurul Istiana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/183410/1/Andi%20Nurul%20Istiana%20Akasy.pdf http://repository.ub.ac.id/183410/ |
Daftar Isi:
- Peningkatan jumlah penumpang terbanyak yang menggunakan moda transportasi adalah Kereta Api. PT INKA sebagai perusahaan bergerak memproduksi kereta api, terus meningkatkan perbaikan sarana fasilitas di kereta api termasuk salah satu fasilitas penggunaan bagasi. Perbaikan kualitas pelayanan dan fasilitas dalam kereta api memberikan kemudahan, keamanan dan kenyamanan kepada semua penumpang. Untuk mengidentifikasi kebutuhan fasilitas bagasi dilakukan dengan pembagian kuesioner kepada 100 penumpang. Responden diambil secara acak yang pernah menggunakan bagasi adalah penumpang umum dan penumpang difabel (difabel rungu, daksa kaki palsu dan netra sebagian/ low vision). Dari jenis kereta Ekonomi yang banyak digunakan oleh semua jenis penumpang yaitu Jayabaya, Majapahit dan Matarmaja. Namun rangkaian kereta ekonomi yang memiliki desain untuk fasilitas bagi difabel yang dapat ditumpangi oleh penumpang umum maupun difabel yaitu kereta Jayabaya dan Majapahit. Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan terdapat banyak keluhan kenyamanan dan kesulitan yang dirasakan penumpang saat menggunakan bagasi. Sehingga perlu dilakukan rancangan desain bagasi dengan mempertimbangkan aspek ergonomis berdasarkan kebutuhan penumpang umum maupun difabel serta menyesuaikan ukuran antropometri. Sehingga hal tersebut dapat meminimumkan keluhan terhadap bagasi. Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui dan mengidentifikasi rancangan desain bagasi berdasarkan kebutuhan penumpang dengan menggunakan metode Ergonomi Function Deployment (EFD) dan menyesuaikan dengan Antropometri orang Indonesia. Pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan House of Ergonomic dari metode EFD, yaitu diawali dengan pengumpulan voice of customers sebanyak 100 penumpang baik penumpang umum dan difabel. Selanjutnya, hasil voice of customers dikelompokkan sesuai kesamaan jenisnya dan diletakkan pada room 1. Lalu, menentukan terjemahan dari voice of customers menjadi kebutuhan ergonomis masing-masing untuk room 2. Langkah selanjutnya adalah menentukan technical response untuk room 3, yang ditentukan dengan mempertimbangkan kebutuhan teknis masing-masing dari voice of customers. Analisis room 4-9 sesuai dengan adanya room 1 dan room 3 yang telah tersusun hingga pada akhirnya hasil dari House of Ergonomic disesuaikan prioritas dari voice of customers. Setelah adanya urutan prioritas, maka dilakukan perbaikan dengan proses perancangan bagasi yang seutuhnya. Setelah hasil dari House of Ergonomic, dilakukan perancangan bagasi yang ergonomis untuk memenuhi kebutuhan penumpang. Dimensi bagasi yang digunakan sebagai acuan pada penelitian ini adalah menggunakan dimensi Antropometri Indonesia dan dimensi ketentuan barang bawaan. Perbedaan dari desain eksisting dan rancangan desain baru diantaranya yaitu 20 susunan tempat bagasi yang tersedia pada masing-masing sisi kanan dan kiri kereta, ukuran penyimpanan bagasi yang luas dengan volumenya besar, ketinggian jangkauan bagasi dapat dijangkau semua penumpang, rangka bagasi dari bahan stainless steel yang sama namun dengan alas bagasi memiliki putaran pipa roller agar memudahkan keluar masuk barang, dilengkapi dengan penutup bagasi dan penyangga, memiliki sekat antar bagasi, dilengkapi penomoran bagasi sesuai nomor kursi, dan dilakukan proses pengecekan dengan memantau bagasi dan memberikan layanan akses kebutuhan bagasixiv bagi penumpang umum maupun difabel. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil perancangan desain bagasi telah sesuai dengan dimensi-dimensi bagasi yang ditentukan dan ekspektasi penumpang untuk rangkaian kereta api ekonomi yang berfasilitas difabel.