Review Mengenai Analisis Diferensiasi Leukosit pada Ikan Kerapu Tikus yang Terinfeksi VNN dengan Pemberian Protein Rekombinan Chlorella vulgaris

Main Author: Ardiningrum, Novinsa Kirana
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/183382/1/Novinsa%20Kirana%20Ardiningrum.pdf
http://repository.ub.ac.id/183382/7/LAPORAN%20DAN%20ARTIKEL%20SKRIPSI%20%28sudah%20stempel%29_Novinsa%20Kirana%20Ardiningrum%20-%20NOVINSA%20KIRANA%20ARDININGRUM%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/183382/
Daftar Isi:
  • Viral Nervous Necrosis (VNN) merupakan salah satu jenis suatu penyakit yang diketahui telah terdaftar oleh The Office International des Epizooties (OIE) dan menjadi permasalahan utama di dalam produksi perikanan laut di dunia. VNN menyerang beberapa spesies ikan air laut, salah satunya adalah ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis). Serangan virus VNN terhadap budidaya ikan kerapu tikus kerap menjadi permasalahan yang cukup sulit untuk diatasi, sebab serangan tersebut kerap menyebabkan terjadinya kematian pada ikan kerapu tikus. Mengetahui hal tersebut dirasa diperlukan upaya pengendalian guna meminimalisir dampak dari permasalahan tersebut. Salah satu upaya yang cukup efektif dalam menanggulangi pernasalahan tersebut yakni melalui pemberian vaksin protein rekombinan berbahan Chlorella vulgaris. Chlorella vulgaris sendiri merupakan mikroalga jenis chlorophyta atau alga hijau. Mikroalga merupakan tumbuhan air yang berukuran mikroskopik serta mengandung berbagai kandungan alami seperti zat gizi dan beberapa senyawa bioaktif. Chlorella vulgaris diketahui juga dapat berpotensi sebagai antioksidan yang mampu mencegah atau memperlambat reaksi oksidasi yang disebakan oleh radikal bebas. Kandungan berbagai senyawa bioaktif di dalam Chlorella vulgaris dirasa dapat meningkatkan imunitas pada ikan kerapu tikus yang terinfeksi virus VNN. Diferensiasi leukosit pada ikan merupakan salah satu bentuk respon imun yang dimiliki oleh sistem kekebalan ikan. Komponenkomponen leukosit seperti neutrofil dan monosit berperan dalam aktivitas fagositosis apabila terjadi serangan patogen. Selain itu, komponen leukosit lainnya seperti limfosit juga berperan besar dalam proses pembentukan antibodi pada tubuh ikan. Melalui hal tersebut, maka analisis diferensiasi leukosit dapat dijadikan salah satu cara untuk mengetahui bagaimana respon imun yang dihasilkan oleh ikan kerapu tikus akibat dari adanya serangan patogen serta bagaimana bentuk efek pemberian protein rekombinan Chlorella vulgaris dalam sistem imun tubuh. Parameter kualitas perairan juga turut serta berperan dalam menunjang kelangsungan hidup pada ikan, terutama pada saat mengalami serangan infeksi oleh patogen seperti VNN. Selain itu, kondisi perairan juga diketahui turut serta mempengaruhi patogenitas pada virus VNN. Melalui review artikel ini, diperoleh berbagai informasi mengenai hal-hal diatas berdasarkan hasil studi literatur pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, diketahui bahwa masih belum banyak penelitian yang melaporkan bagaimana bentuk efek pemberian Chlorella vulgaris terhadap kondisi diferensiasi leukosit pada ikan kerapu tikus yang mengalami infeksi VNN. Namun beberapa hasil penelitian lainnya menyebutkan bahwa kandungan berbagai senyawa potensial didalam Chlorella vulgaris dapat mempengaruhi aktivitas sistem kekebalan pada ikan teleostei lainnya yang sedang mengalami infeksi VNN. Hal ini diketahui berdasarkan pengaruh yang diberikan oleh Chlorella vulgaris terhadap kondisi dari masing-masing komponen leukosit pada ikan teleostei tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian protein rekombinan Chlorella vulgaris dapat berpotensi dalam menanggulangi terjadinya infeksi VNN pada ikan, khususnya ikan kerapu tikus. Selain itu, melalui review artikel ini turut serta diketahui bahwa suhu yang optimal bagi ikan kerapu tikus berkisar antara 27-32oC. Sedangkan suhu optimal yang dapat meningkatkan perkembangan infeksi VNN berkisar antara 25-30 oC. Selanjutnya kadar pH yang masih bisa ditoleransi oleh ikan kerapu tikus berada pada kisaran 7,0-8,9. Sedangkan pH optimal bagi perkembangan VNN adalah 7,99-8,11. Kadar DO yang optimal bagi pertumbuhan ikan kerapu tikus berada pada kisaran 3,5-5,4 ppm. Sedangkan kadar DO yang mempengaruhi patogenitas VNN adalah >4 ppm