Analisis Risiko Ergonomi Pada Pekerja Kantor Unit Control Room Menggunakan Rapid Office Strain Assessment

Main Author: Dewi, Adilah Kusuma
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/183347/1/Adilah%20Kusuma%20Dewi.pdf
http://repository.ub.ac.id/183347/
Daftar Isi:
  • Perkembangan penggunaan fasilitas komputer dalam suatu pekerjaan sangat penting karena dapat membuat pekerjaan lebih mudah. Namun sikap kerja penggunaan komputer yang salah serta durasi kerja yang lama dapat menimbulkan kelelahan dan keluhan musculoskeletal. Operator leading hand DCS yang bekerja pada unit control room PT Cabot Indonesia bekerja menggunakan komputer selama 8 hingga 12 jam dalam sehari untuk memantau dan mangawasi jalanya proses produksi di perusahaan. Penelitian dilakukan pada seluruh operator leading hand DCS sebanyak 5 orang. Awal penelitian disebarkan kuisioner Nordic Body Map dan didapatkan hasil keluhan tertinggi yaitu pada bagian pinggang, leher bagian atas, bokong, leher bagian bawah dan punggung. Keluhan ini dapat mengarah pada Cumulative Trauma Disorder (CTDs) akibat postur statis maupun durasi kerja. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi postur kerja dengan menggunakan metode Rapid Office Strain Assessment (ROSA). ROSA merupakan metode pada office ergonomic, dimana penilaian dirancang untuk mengukur tingkat risiko terkait dengan penggunaan komputer dan untuk menetapkan tingkat tindakan berdasarkan laporan dari ketidaknyamanan pekerja. Penilaian postur kerja dibagi menjadi dua kondisi yaitu pada saat kondisi menggunakan monitor atas dan kondisi saat menggunakan monitor bawah. Hasil penelitian dari kedua kondisi tersebut menunjukkan rata-rata seluruh operator leading hand DCS termasuk dalam risiko tinggi sehingga perlu dilakukan perbaikan fasilitas yang digunakan operator leading hand DCS dan cara kerja. Penyebab tinggi nya skor ROSA pada operator disebabkan oleh penggunaan kursi dan penggunan monitor yang tidak sesuai standar office ergonomic dan durasi penggunaan fasilitas kerja yang lama. Maka perbaikan dilakukan pada kedua fasilitas kerja tersebut dan perbaikan terhadap tata cara kerja operator leading hand DCS. Perbaikan fasilitas yang dilakukan antara lain, perancangan kursi dengan memperhatikan standar kursi egonomi yang telah disesuaikan dengan antropometri rata-rata operator leading hand DCS, perancangan posisi monitor dan penggunaanya, serta perbaikan cara kerja dengan memberi jeda waktu istirahat untuk melakukan peregangan bagi operator leading hand DCS selama jam kerjanya.