Evaluasi Tingkat Kerentanan Akuifer Di Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang Dengan Menggunakan Metode GOD

Main Author: Azhar, Rifqi Fajar
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/183280/1/Rifqi%20Fajar%20Azhar.pdf
http://repository.ub.ac.id/183280/
Daftar Isi:
  • Kecamatan Jombang merupakan salah satu Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Jombang. Kecamatan tersebut merupakan wilayah dengan tingkat pertambahan jumlah penduduk yang pesat. Pertambahan jumlah penduduk dapat mengakibatkan kebutuhan air tanah semakin meningkat. Mayoritas masyarakat di Kecamatan Jombang memanfaatkan air tanah dangkal sebagai air baku untuk kebutuhan sehari-hari. Kenaikan jumlah penduduk juga akan berdampak pada meningkatnya produksi limbah yang dihasilkan aktivitas domestik dan aktivitas industri, serta dampak lain yang ditimbulkan adalah terlalu dekatnya jarak sumber air dengan perumahan sehingga rentan terjadi kontaminasi air tanah. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dilakukan penelitian untuk mengevaluasi tingkat kerentanan akuifer di lokasi tersebut sebagai upaya antisipasi terjadinya pencemaran air tanah. Penelitian ini dilakukan dengan metode GOD yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kerentanan akuifer terhadap pencemaran di lokasi penelitian. Penentuan tingkat kerentanan akuifer terhadap pencemaran dilakukan berdasarkan parameter jenis akuifer (Groundwater confinement), litologi lapisan pembatas atas akuifer (Overlying strata), dan kedalaman muka (Depth to groundwater table or strike). Ketiga parameter tersebut dihasilkan oleh fluktuasi muka air tanah setiap bulan. Contoh yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumur gali. Jenis akuifer dan litologi lapisan pembatas atas akuifer pada tiap contoh penelitian didapatkan berdasarkan pendugaan jenis batuan dengan bantuan paket program komputer Rock Works 16 (versi percobaan). Sedangkan kedalaman muka air tanah pada tiap contoh penelitian didapatkan berdasarkan kegiatan pengukuran di lapangan. Ketiga parameter tersebut dihitung perkalian untuk mendapatkan nilai indeks GOD dan diklasifikasikan berdasarkan tingkat kerentanan akuifer. Hasil perhitungan nilai indeks GOD dan tingkat kerentanan akuifer selanjutnya dipetakan dengan cara grid metode kriging menggunakan paket program komputer Surfer 13 untuk mendapatkan sebaran spasial – temporal tingkat kerentanan akuifer di lokasi penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan nilai parameter G di lokasi penelitian berkisar antara 0,2 sampai dengan 1,0. Pembobotan nilai parameter G menunjukkan bahwa akuifer bebas (1,0) memiliki kemungkinan lebih besar mengalami pencemaran dibandingkan akuifer semi terkekang (0,4) dan akuifer terkekang (0,2). Nilai parameter O di lokasi penelitian berkisar antara 0,6 sampai dengan 0,8. Sedangkan nilai parameter D di lokasi penelitian berkisar antara 0,8 sampai dengan 0,9. Pembobotan nilai tersebut dikarenakan contoh penelitian adalah sumur gali dengan kedalaman muka air tanah < 10 m yang rentan terhadap pencemaran. Nilai indeks GOD di lokasi penelitian berkisar antara 0,10 sampai 0,68 dengan tingkat kerentanan berkisar pada tingkat kerentanan rendah dan tingkat kerentanan tinggi. Pemetaan sebaran spasial dan temporal tingkat kerentanan akuifer di lokasi penelitian terdiri oleh tingkat kerentanan tinggi ditandai dengan warna kuning dan tingkat kerentanan rendah ditandai dengan warna biru muda. Tingkat kerentanan tinggi terluas pada Bulan Maret 2019 dengan 74,58% (27,15 km2) dan tingkat kerentanan rendah terluas pada Bulan Oktober 2019 dengan 65,98% (24,02 km2).