Model Optimalisasi Usaha Sapi Potong Dengan Tanaman Pada Dataran Rendah Dan Dataran Tinggi Melalui Pendekatan Green Marketing Di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
Main Author: | Syarifuddin, - |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/183258/ |
Daftar Isi:
- Penelitian dengan tujuan untuk menganalisis optimalisasi sistem pertanian terpadu pada dataran rendah dan dataran tinggi dan Menganalisis pemasaran produk pupuk organik cair dan pupuk organik padat berdasarkan prinsip green marketing. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Pebruari sampai dengan Juli 2018 di Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Propinsi Sulawesi Utara. Penelitian menggunakan survei tujuan pertama di analisis dengan linear programming serta tujuan kedua dianalisis deskriptif green marketing. Maka optimasi linear programming dalam penelitian ini dapat menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan analisis software Linear Program Solver (LiPS) dan Microsoft Excel dengan model Linear Programming. Berdasarkan hasil analisis optimasi usaha sapi potong dengan tanaman pada dataran rendah, maka di peroleh pendapatan bersih petani per responden tertinggi yaitu pada usaha sapi-padi menunjukkan hasil pendapatan bersih petani sebesar Rp. 41.892.930 per tahun, terjadi peningkatan sebanyak (52,31%) dari hasil pendapatan sebelum di analisis yaitu sebayak (Rp 25.264.801) atau setara dengan Rp. 3.422.732 per bulan. Hasil analisis optimasi usaha sapi potong dengan tanaman pada dataran tinggi diperoleh hasil optimasi tertinggi pada usaha sapi-jagung-kelapa yaitu sebesar Rp. 42.787.417 per tahun, terjadi peningkatan sebanyak (65,82%) dari hasil pendapatan sebelum dianalisis sebesar (Rp. 29.005.089) atau setara dengan Rp. 3.565.618 per bulan. Hal ini menunjukkan bahwa usaha sapi potong dengan tanaman pada dataran rendah dan dataran tinggi sudah optimal dan memenuhi Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dan besarannya sudah lebih banyak dari UMP Sulawesi Utara tahun 2019 yaitu Rp. 3.150.000 per bulan. Umumnya petani/peternak yang memelihara ternak secara intensif sudah memanfaatkan kotoran ternak dan sebagian limbah pertanian sebagai pupuk organik (kompos dan pupuk organik cair). Pupuk organik digunakan sebagai pupuk pada tanaman padi, jagung, kelapa dan kedelai. Limbah pertanian berupa jerami padi, jerami jagung dan jerami kedelai sebagaian sudah dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Kesadaran terhadap lingkungan sudah menjadi isu yang sangat penting di era globalisasi ini, sehingga pendekatannya sudah memenuhi prinsif green marketing.