Pengembangan Konsep Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihoods Framework) Untuk Meningkatkan Keberdayaan Peternak Sapi Potong Rakyat

Main Author: Winarto, Priyo Sugeng
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/183243/1/Priyo%20Sugeng%20Winarto.pdf
http://repository.ub.ac.id/183243/
Daftar Isi:
  • Ragam pendekatan pembangunan dan kaitannya dengan tujuan pembangunan semakin berkembang; pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses perubahan sosial yang menjadi moda penting bagi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan peternakan. Sementara itu, indikator dan ukuran-ukuran capaian kegiatan pemberdayaan cenderung masih menggunakan produksi dan produktivitas saja; padahal, kenyataan lapang menunjukkan bahwa ukuran keberdayaan perlu pula mengekspresikan keadaan internal rumahtangga peternak serta faktor eksternal yang memengaruhi. Kebutuhan indikator dan ukuran keberdayaan itulah yang mendorong dilakukannya penelitian ini yakni untuk merumuskan konsep pengembangan keberdayaan masyarakat khususnya rumahtangga peternak sapi potong rakyat, dan menempatkan keberdayaan rumahtangga peternak dalam perspektif perubahan sosial. Penelitian ini bertujuan : 1. Mengkaji faktor yang menentukan keberdayaan rumahtangga peternak sapi potong rakyat menggunakan alat bantu berupa konsep penghidupan berkelanjutan atau the Sustainable Livelihoods Framework, dan 2. Merumuskan konsep pengembangan usaha ternak sapi potong rakyat. Penelitian dilaksanakan di wilayah desa sekitar hutan jati yakni Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro. Unit penelitian adalah rumahtangga peternak sapi potong rakyat di desa Napis dengan ukuran populasi sejumlah 1397 rumahtangga peternak sapi potong rakyat. Metode penentuan sampel dilaksanakan secara purposif 14 % dari ukuran populasi atau sejumlah 200 rumahtangga. Penetapan sampel rumahtangga peternak memperhatikan keterjangkauan letak lokasi dan jarak antar rumah peternak sapi potong yang didatangi untuk keperluan survei sampel rumahtangga. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan menggunakan teknik: wawancara dipandu oleh kuesioner terstruktur, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah diskriptif-analitik; untuk mengetahui faktor determinan keberdayaan rumahtangga peternak sapi potong rakyat digunakan model persamaan struktural atau Structural Equation Modeling versi Generalized Structured Component Analysis (GeSCA). Kesimpulan yang dihasilkan adalah bahwa : (1). Keberdayaan rumahtangga peternak sapi potong rakyat tidak cukup dinyatakan hanya dengan indikator livelihoods-status rumahtangga peternak yang terdiri dari 5 jenis capital yaitu : (a) Human Capital, (b) Natural Capital, (c) Financial Capital, (d) Physical Capital, dan (e) Social Capital saja, melainkan perlu menyertakan pula komponen ketahanan rumahtangga peternak dan komponen kedinamisan rumahtangga peternak. Komponen livelihoods-status rumahtangga peternak sapi potong rakyat, komponen ketahanan rumahtangga peternak sapi potong rakyat, dan komponen kedinamisan rumahtangga peternak sapi potong rakyat, secara bersama-sama membentuk keberdayaan rumahtangga peternak sapi potong rakyat. Keberdayaan rumahtangga peternak sapi potong rakyat ditentukan oleh 3 faktor determinan yaitu : (a) karakteristik peternak dengan nilai pengaruh langsung sebesar 0,650, (b) karaktersitik usaha dengan nilai pengaruh langsung sebesar 0,280, dan (c) dukungan lingkungan usaha dengan nilai pengaruh langsung sebesar 0,117. Secara hirarkis, urutan peringkat indikator manifes mulai dari yang berbobot signifikansi tertinggi adalah : indikator Ketahanan Rumahtangga (5,95), indikator Natural Capital (4,28), indikator Social Capital (4,20), indikator Human Capital (3,78), indikator Physical Capital (3,74), indikator Kedinamisan Rumahtangga (3,05), dan indikator Financial Capital (2,49); (2). Konsep pengembangan program untuk meningkatkan keberdayaan peternak sapi potong rakyat dapat dilaksanakan sesuai dengan urutan prioritas kegiatan yang berfokus xi kepada substansi : (a) keberpihakan lebih besar kepada pemuda (generasi muda milenial) untuk terlibat dalam kegiatan pemberdayaan melalui agribisnis sapi potong; (b) upaya secara berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan berinovasi, sikap serta motivasi ber agribisnis sapi potong; (c) peningkatan ragam kegiatan kerjasama inovasi pemanfaatan lahan dengan PT PERHUTANI setempat untuk tujuan produksi pangan dan pakan sapi potong; (d) perluasan jangkauan program serta peningkatan kapasitas kelembagaan organisasi peternak sapi lokal agar mampu berinovasi untuk mewujudkan status peternak sebagai pemilik sapi; (e) perluasan gerakan budidaya tanaman leguminosa dan rerumputan potensial sebagai sumber hijauan pakan sapi; serta hilirisasi inovasi untuk konservasi hijauan dan biomasa sumber pakan sapi serta (f) perluasan dan intensifikasi gerakan budidaya tanaman leguminosa tahunan multiguna, misalnya gamal, lamtoro, sengon, dan kelor sebagai upaya konservasi lahan dan air, pencegahan erosi sekaligus sebagai sumberdaya hijauan pakan sapi.