Pengaruh Dosis Pupuk Urea Dan Umur Panen Yang Berbeda Terhadap Kandungan Nutrisi Fodder Jagung Hidroponik (Zea Mays)
Main Author: | Oktavia, Vivi Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/183212/1/Vivi%20dwi%20oktavia.pdf http://repository.ub.ac.id/183212/ |
Daftar Isi:
- Hijauan hidroponik dapat dijadikan teknologi alternatif untuk memproduksi hijauan untuk ternak. Teknik hidroponik memiliki kemampuan untuk menghasilkan produk berkualitas. Faktor yang menentukan pertumbuhan tanaman adalah pemberian pupuk dan umur panen. Salah satu pupuk yang berperan dalam pertumbuhan tanaman adalah pupuk urea. Fungsi pupuk urea yaitu merangsang pertumbuhan vegetatif, sebagai bahan penyusun klorofil daun yang penting untuk fotosintesa dan sebagai bahan penyusun protein. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk urea dan berbagai umur panen terhadap kandungan Bahan Kering (BK), Protein Kasar (PK), Serat Kasar (SK) dan Bahan Organik (BO) hidroponik fodder jagung pada umur panen yang berbeda. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan media pengembangan ilmu pengetahuan bagi semua pihak yang terkait dengan penelitian. Penanaman jagung secara hidroponik dilakukan di Green House Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang yang dilaksanakan mulai 18 November sampai 9 Desember 2019. Analisis kandungan BK, BO, PK dan SK dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya mulai 25 November 2019 sampai 17 Januari 2020. Metode yang digunakan adalah percobaan. Penanaman jagung secara hidroponik mengikuti pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial Perlakuan utama berupa pemberian dosis pupuk urea yang berbeda yaitu P0 tanpa penggunaan pupuk urea, P1 (0,15 gram urea/L), P2 (0,3 gram urea/L), P3 (0,45 gram urea/L). Adapun perlakuan kedua yaitu umur panen 7, 14 dan 21 hari (L). Pada setiap perlakuan menggunakan 250 benih, setiap perlakuan diulang 3 kali. Analisis data menggunakan ANOVA (Analysis of Variance). Jika hasil analisis ragam menunjukkan perbedaan nyata maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur panen memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan bahan kering dengan rata-rata perlakuan L1 sebesar 14,92%, L2 sebesar 7,94%, L3 sebesar 7,08% . Bahan organik dengan rata-rata perlakuan L1 sebesar 96,95%, L2 sebesar 96,10, L3 sebesar 94,80%. Protein kasar dengan rata-rata perlakuan L1 sebesar 13,23%, L2 sebesar 17%, L3 sebesar 15,82%. Serat kasar dengan rata-rata perlakuan L1 sebesar 11,12%, L2 sebesar 21,77%, L3 sebesar 26,68%. Perlakuan dosis urea yang berbeda tidak memberikan pengaruh terhadap bahan g, bahan organik, serat kasar namun memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap protein kasar dengan rata-rata perlakuan P1 sebesar 14,86%, P2 sebesar 14,72%, P3 sebesar 15,63, P4 sebesar 16,19%. Interaksi antara pemberian dosis pupuk urea dan umur panen yang berbeda tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap kandungan bahan kering, bahan organik, protein kasar, dan serat kasar. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa perlakuan dosis urea hanya memberikan pengaruh terhadap protein kasar fodder jagung hidroponik. Sedangkan perlakuan umur panen berpengaruh terhadap BK, BO, PK, dan SK. Saran dari penelitian ini, untuk mendapatkan kandungan BK, BO, PK dan SK terbaik untuk ternak ruminansia maka dapat dilakukan pemanenan fodder jagung hidroponik pada umur panen 14 hari.