Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Ciplukan (Physalis angulata L.) Terhadap Kadar TNF ∝ Serum Tikus Wistar Betina Model Hipertensi
| Main Author: | Ardani, Lavina Sofia |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed |
| Terbitan: |
, 2020
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/183124/ |
Daftar Isi:
- Perubahan pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat di masyarakat menyebabkan meningkatnya prevalensi hipertensi.Hipertensi terjadi akibat peningkatan curah jantung dan atau resistensi perifer. Resistensi perifer utamanya diperankan sel endotel dan sel otot polos pembuluh darah. Endotel berfungsi untuk menghasilkan NO sebagai vasodilator otot polos. Zat toksik seperti ROS, kerusakan sel dapat memicu proses inflamasi yang menghasilkan TNF-⍺. TNF-⍺ juga dapat memicu keluarnya ROS yang menyebabkan disfungsi endotel, akibatnya terjadi penurunan produksi NO dan otot polos pembuluh darah akan cenderung mengalami vasokonstriksi dan berujung pada hipertensi. Ekstrak daun ciplukan (Physalis angulata L.) mengandung fisalin yang bermanfaat sebagai anti-inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun ciplukan terhadap kadar TNF-⍺ serum tikus wistar betina model hipertensi. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 25 ekor, yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif yang tidak diberi perlakuan, kontrol positif yaitu model hewan hipertensi (diinduksi L-NAME 75 mg/kgBB secara subkutan), Perlakuan 1 yaitu model hewan hipertensi disertai pemberian ekstrak daun ciplukan 500 mg/kgBB, Perlakuan 2 dengan dosis ekstrak 1500 mg/kgBB, dan Perlakuan 3 dengan dosis ekstrak 2500 mg/kgBB. Pengukuran kadar TNF-⍺ serum dilakukan dengan metode ELISA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun ciplukan dapat menyebabkan penurunan kadar, namun penurunan yang dihasilkan tersebut tidak signifikan secara statistik. Semakin tinggi dosis ekstrak ciplukan, semakin rendah kadar TNF-⍺ serum, hubungan antara dosis ekstrak dengan kadar TNF-⍺ serum pada korelasi sedang. Perlu dilakukan evaluasi dosis dan rute pemberian agar menghasilkan hasil yang signifikan.