Analisis Potensi Likuifaksi Menggunakan Data CPT (Cone Penetration Test) Di Kota Gorontalo Dengan Metode Percepatan Gempa Mc. Guire
Main Author: | Sari, Ardya Perdani Ika |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/182975/ |
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai potensi tinggi terhadap terjadinya gempa bumi. Hal ini dikarenakan letak geografis Indonesia berada di jalur gempa teraktif di dunia karena dikelilingi oleh Cincin Api Pafisik (Ring of Fire) yaitu daerah sekeliling Samudra Pasifik yang sering terjadi gempa bumi dan letusan gunung api, selain itu Indonesia berdiri diatas tiga tumbukan lempeng benua. Satu dampak yang disebabkan oleh gempa bumi adalah fenomena hilangnya kekuatan lapisan tanah akibat getaran yang disebut dengan likuifaksi. Gorontalo berada di wilayah dengan zona gempa tinggi sehingga analisis potensi likuifaksi penting dilakukan guna mengantisipasi terjadinya kerusakan yang parah akibat bencana tersebut. likuifaksi umumnya terjadi pada lapisan tanah jenis pasir lepas dan kondisi muka air tanah dangkal. Melihat beberapa syarat terjadinya likuifaksi yang juga dijumpai di wilayah Telkom Gorontalo, maka dilakukan perhitungan analisis potensi terjadinya likuifaksi pada wilayah tersebut menggunakan dari CPT (Cone Penetration Test). Dari data CPT (Cone Penetration Test) dan data sejarah gempa yang pernah terjadi anatara tahun 2008-2019, kemudian dihitung parameter-parameter yang akan digunakan dalam evaluasi potensi likuifaksi. Parameter tersebut adalah Cyclic Stress Ratio (CSR) dan Cyclic Resistant Ratio (CRR). Perhitungan CSR secara empiris kemudian dibandingkan dengan nilai CSR hasil perhitungan menggunakan software Geostudio, hal ini dilakukan guna mengetahui keakuratan perhitungan dari prosentasi perbedaan nilai CRR berdasarkan dua perhitungan tersebut. Pada lokasi penelitian terdapat dua titik yang ditinjau. Berdasarkan sejarah gempa didapat nilai PGA sebesar 71,695 gal dan menunjukkan tidak adanya lapisan tanah yang berpotensi terjadi likuifaksi. Perhitungan kemudian dilanjutkan dengan mengasumsikan besaran magnitude gempa menjadi 7,2 M dan 7,5 M didapatkan hasil perbandingan nilai CRR/CSR atau safety factor kurang dari 1 yang menunjukkan terjadi likuifaksi pada kedalaman tertentu.