Efek Penambahan Fitobiotik Tepung Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoaria Rosc), dan Jahe Gajah (Zingeber Officinale var. officinale) dalam Bentuk Enkapsulasi dan Non-Enkapsulasi terhadap Kualitas Fisik Daging Ayam Pedaging
Main Author: | Andriyani, Via |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/182973/ |
Daftar Isi:
- Fitobiotik merupakan salah satu bentuk feed additive alami yang dapat menggantikan peran antibiotik, memiliki kandungan senyawa aktif untuk penyembuhan dan pencegahan penyakit. Rimpang temu putih (Curcuma zedoiria Rosc) dan jahe gajah (Zingiber officinale var. officinale) merupakan beberapa rimpang yang dapat digunakan sebagai fitobiotik hal ini dikarenakan adanyan senyaw aktif yaitu minyak atsiri, kurkumin dan oleoresin yang dapat meningkatkan nafsu makan, memperlancar pengeluaran empedu yang dapat meningkatkan aktivitas saluran pencernaan dan dapat berdampak pada peningkatan produksi, dan menekan bakteri pathogen. Minyak atsiri, kurkumin, dan oleoresin pada temu putih dan jahe gajah mudah menguap. Enkapsulasi merupakan proses pembungkusan (coating) suatu bahan atau zat aktif yang berfungsi melindungi penguapan zat aktif ke udara serta melindungi rasa kedua rimpang tersebut agar dapat dilepaskan pada organ pencernaan yang dituju seperti usus halus. Penelitian ini dilaksanakan pada 6 November – 10 Desember 2018 di peternakan rakyat milik Bapak Bakri di Jalan Melati No.3 Dusun Karangmloko, Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Analisa proksimat dilaksanakan di Laboratorium Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar. Pengujian perlakuan WHC (Water Holding Capacity) dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, dan pengujian mengenai keempukan daging dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, serta pengujian kadar kolesterol daging dilaksanakan di Laboratorium Universitas Padjajaran Bandung. Penelitian ini menggunakan DOC (Day Old Chick) ayam pedaging strain Lohman grade Platinum produksi PT. Japfa Comfeed. Jumlah ayam 196 ekor ayam yang tidak dibedakan jenis kelaminnya dengan lama pemeliharaan 35 hari. Bobot badan awal rata-rata 42,80 ± 3,22 g/ekor dan koefisien keragaman 7,53 %. Kandang yang terdiri dari 28 petak dengan ukuran 1 m2 setiap petak berisi 7 ekor ayam unsexed dengan perbandingan jantan dan betina yang tidak diketahui setiap petaknya. Setiap petak dilengkapi dengan tempat pakan dan tempat minum. Tujuan penelitian adalah mengetahui efek penambahan fitobiotik tepung temu putih (Curcuma zedoaria Rosc Rosc), dan jahe gajah (Zingeber officinale var. officinale) dalam bentuk enkapsulasi dan non-enkapsulasi terhadap kualitas fisik ditinjau dari WHC (Water Holding Capacity), keempukan daging dan kadar kolesterol pada daging ayam pedaging. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan lapang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 7 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan penelitian ini adalah P0 (Pakan basal tanpa penambahan enkapsulasi dan non-enkapsulasi), P1 (Pakan basal + 0,6% fitobiotik non-enkapsulasi), P2 (Pakan basal + 0,8% fitobiotik non-enkapsulasi), P3 (Pakan basal + 1% fitobiotik non-enkapsulasi), P4 (Pakan basal + 0,6% fitobiotik enkapsulasi), P5 (Pakan basal + 0,8% fitobiotik enkapsulasi), P6 (Pakan basal + 1% fitobiotik enkapsulasi). Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi WHC (Water Holding Capacity), keempukan daging, dan kolesterol daging. Analisa data menggunakan Uji ANOVA dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan fitobiotik tepung rimpang temu putih (Curcuma zedoaria Rosc), dan jahe gajah (Zingeber officinale var. officinale) dalam bentuk enkapsulasi dan non-enkapsulasi memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap WHC (Water Holding Capacity) dan kolesterol daging. Sementara pada variabel keempukan daging menunjukkan pengaruh nyata (P<0,05). Rataan nilai WHC daging P0 – P6 berkisar 25,78-31,45%, keempukan daging P0 – P6 berkisar 9,43 – 13,60 N, dan kolesterol daging P0 – P6 berkisar 72,29 – 81,20 mg/100g. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan fitobiotik rimpang tepung temu putih (Curcuma zedoaria Rosc), dan jahe gajah (Zingeber officinale var. officinale) dalam bentuk enkapsulasi mampu memperbaiki nilai WHC, keempukan dan kolesterol daging ayam pedaging. Perlakuan terbaik adalah penggunaan kombinasi rimpang tepung temu putih (Curcuma zedoaria Rosc), dan jahe gajah (Zingeber officinale var. officinale) dalam bentuk enkapsulasi 1%. Pengaplikasian penambahan rimpang tepung temu putih (Curcuma zedoaria Rosc), dan jahe gajah (Zingeber officinale var. officinale) dalam bentuk enkapsulasi dengan tujuan memperbaiki kualitas fisik daging yam pedaging (WHC, keempukan dan kolesterol) pada level 1% disarankan, dan perlu di teliti lebih lanjut tentang penambahan kombinasi tepung temu putih (Curcuma zedoaria Rosc), dan jahe gajah (Zingeber officinale var. officinale) dalam bentuk enkapsulasi dengan level lebih dari 1% terhadap kualitas fisik daging ayam pedaging.