Pengaruh Bobot Badan terhadap Produksi Semen Segar dan Semen Beku Kambing Peranakan Etawah (PE) di Balai Inseminasi Buatan Lembang Bandung Jawa Barat
Main Author: | Amelia, Vena Rizki |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/182971/ |
Daftar Isi:
- Kualitas semen mempunyai peranan penting dalam IB, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan dengan teliti. Semen yang berkualitas dari seekor pajantan unggul dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: bobot badan, umur pejantan, sifat genetik, suhu dan musim serta frekuensi ejakulasi. Bobot badan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas semen segar, meskipun demikian belum banyak informasi tentang pengaruh bobot badan terhadap kualitas semen, sehingga diperlukan pengkajian lebih lanjut. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang, Bandung pada tanggal 30 September sampai 11 Oktober 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bobot badan terhadap produksi semen segar dan semen beku Kambing PE. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui penggunaan pejantan Kambing PE sebagai penghasil semen berdasarkan bobot badan ternak dan memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Materi penelitian ini menggunakan data sekunder dari data penampungan semen 6 ekor pejantan Kambing PE dengan bobot badan yang berbeda dari awal kedatangan ternak tersebut di BIB Lembang. Pengujian semen secara makroskopis dan mikroskopis dilakukan oleh tenaga ahli laboratorium BIB Lembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan menggunakan data sekunder yang diambil dari catatan produksi semen dan kualitas semen dari 6 ekor Kambing PE di BIB Lembang. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam satu faktor (Anova Single Factor), apabila ada perbedaan yang nyata atau sangat nyata maka dianalisis lanjut dengan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Variabel yang diamati meliputi warna semen segar, volume semen segar, pH semen segar, konsistensi semen segar, motilitas massa, motilitas individu spermatozoa, konsentrasi spermatozoa, motilitas before freezing, post thawing motility, recovery rate dan jumlah straw. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot badan memiliki pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap beberapa variabel penelitian seperti volume semen segar, konsentrasi spermatozoa, dan jumlah straw. Rataan volume semen segar Kambing PE dengan bobot badan rendah (40 - < 60 kg), sedang (60 - < 80 kg), dan tinggi (80 - < 100 kg) berturut-turut adalah 2,15 ± 0,61 ml, 2,39 ± 0,78 ml dan 2,47 ± 0,81 ml. Rataan konsentrasi spermatozoa Kambing PE dengan bobot badan rendah (40 - < 60 kg), sedang (60 - < 80 kg), dan tinggi (80 - < 100 kg) berturut-turut adalah 2455,81 ± 693,18 juta/ml, 2212,45 ± 677,56 juta/ml dan 2417,72 ± 749,93 juta/ml. Rataan jumlah straw Kambing PE dengan bobot badan rendah (40 - < 60 kg), sedang (60 - < 80 kg), dan tinggi (80 - < 100 kg) berturut-turut adalah 93,25 ± 37,20 dosis, 98,98 ± 43,90 dosis dan 111,03 ± 39,70 dosis. Sedangkan bobot badan memiliki pengaruh nyata (P<0,05) hanya terhadap variabel motilitas individu spermatozoa. Rataan motilitas individu spermatozoa Kambing PE dengan bobot badan rendah (40 - < 60 kg), sedang (60 - < 80 kg), dan tinggi (80 - < 100 kg) berturut-turut adalah 67,16 ± 0,19%, 65,76 ± 0,21% dan 62,51 ± 0,20%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot badan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap beberapa variabel penelitian seperti pH semen segar, before freezing motility spermatozoa, post thawing motility spermatozoa, dan recovery rate spermatozoa. Rataan pH semen segar Kambing PE dengan bobot badan rendah (40 - < 60 kg), sedang (60 - < 80 kg), dan tinggi (80 - < 100 kg) berturut-turut adalah 6,68 ± 0,21, 6,66 ± 0,19 dan 6,68 ± 0,19. Rataan before freezing motility spermatozoa Kambing PE dengan bobot badan rendah (40 - < 60 kg), sedang (60 - < 80 kg), dan tinggi (80 - < 100 kg) berturut-turut adalah 59,13 ± 6,04%, 59,31 ± 5,41% dan 58,82 ± 5,67%. Rataan post thawing motility spermatozoa Kambing PE dengan bobot badan rendah (40 - < 60 kg), sedang (60 - < 80 kg), dan tinggi (80 - < 100 kg) berturut-turut adalah 41,98 ± 3,59%, 41,64 ± 2,91% dan 41,68 ± 2,84%. Rataan recovery rate spermatozoa Kambing PE dengan bobot badan rendah (40 - < 60 kg), sedang (60 - < 80 kg), dan tinggi (80 - < 100 kg) berturut-turut adalah 55,69 ± 5,28%, 54,92 ± 5,24% dan 55,40 ± 5,02%. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bobot badan berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas semen Kambing PE yang berada di BIB Lembang. Kambing dengan bobot badan tinggi memiliki tampilan karakteristik semen terbaik dalam beberapa variabel yang diuji seperti volume dan jumlah straw. Kambing dengan bobot badan rendah memiliki tampilan karakteristik semen terbaik dalam beberapa variabel yang diuji seperti motilitas individu spermatozoa dan konsentrasi. Saran dari hasil penelitian ini adalah pemberian pakan sebaiknya disesuaikan dengan bobot badan kambing, setiap kenaikan bobot badan maka pemberian pakan juga harus meningkat sehingga produksi dan kualitas semen dapat lebih baik.