Legibilitas Kawasan Permukiman Watu-Kerto berdasarkan Citra Kawasan dan Konfigurasi Ruang

Main Author: Widastri, Amanda Rahmat
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182968/
Daftar Isi:
  • Kawasan Permukiman Watu-Kerto adalah kawasan pada Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang yang mewadahi berbagai kegiatan dan banyak pergerakan, terutama karena berdekatan dengan 2 perguruan tinggi besar di Kota Malang. Namun, 70% pengunjung kawasan pernah tersesat saat mengunjungi Kawasan Permukiman Watu-Kerto. Permasalahan tersebut berkaitan dengan legibilitas, yang didefinisikan Lynch (1960) sebagai kemudahan kawasan untuk dikenali dan dipahami oleh pengunjung. Sehingga diperlukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui legibilitas Kawasan Permukiman Watu-Kerto dan merumuskan rekomendasi citra kawasan serta konfigurasi ruang untuk menjadikannya kawasan yang legible. Menurut Koseoglu & Onder (2011), legibilitas kawasan dipengaruhi oleh konfigurasi ruang (pemahaman ruang dua dimensi) dan citra kawasan (pemahaman ruang tiga dimensi), di mana semakin baik nilai keduanya maka legibilitas akan semakin tinggi. Metode yang digunakan adalah analisis mental map, analisis space syntax: Visibility Graph Analysis (VGA) yang kemudian di-overlay untuk mengetahui legibilitasnya serta potensi objek sebagai dasaran rekomendasi. Dari hasil kuesioner mental map terhadap 112 responden, didapat 125 objek yang diidentifikasi responden sebagai objek citra kawasan. Objek tersebut terdiri atas 60 landmarks, 21 paths, 8 districts, 29 nodes, dan 7 edges. Analisis mental map pada objek menunjukkan 78,4% objek memiliki nilai mental map yang rendah dan sulit dikenali pengunjung sebagai citra kawasan. Sementara hasil analisis space syntax menggunakan VGA menunjukkan mayoritas objek yaitu 51,2% memiliki nilai space syntax yang tinggi karena berada pada lokasi yang secara struktur ruang mudah diakses. Hasil analisis overlay antara nilai mental map dan space syntax menunjukkan bahwa Kawasan Permukiman Watu Kerto memiliki legibilitas rendah karena hanya 15,2% objek yang memiliki nilai legibilitas tinggi. Mayoritas objek memiliki salah satu atau kedua variabel yang bernilai rendah sehingga tidak mudah dikenali dan dipahami oleh pengunjung kawasan. Rekomendasi untuk menciptakan Kawasan Permukiman WatuKerto yang legible adalah dengan meningkatkan legibilitas kawasan, yang terbagi menjadi konsep untuk objek Potensi 1 dan Potensi 2. Terdapat 19 objek yang tergolong Potensi 1 dengan konsep mempertahankan dan melakukan pemeliharaan kualitas objek citra kawasan untuk menjaga nilai legibilitas yang sudah tinggi. Objek Potensi 2 terdiri atas 45 objek dengan konsep melakukan pengembangan dan perbaikan kualitas objek citra kawasan terutama dari segi visual untuk memperkuat legibilitas kawasan.