Studi Optimasi ] Pemanfaatan Air Irigasi pada Daerah Irigasi Kedungputri Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi
Main Author: | Kawulusan, Christopher Efraim Hazael |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/182966/ |
Daftar Isi:
- Pemanfaatan sumber daya air demi keperluan irigasi pada saat ini semakin berkembang kualitas mauoun kuantitasnya. Pendistribusian air ke lahan pertanian ini harus dilakukan dengan ekektif serta mengikuti kondisi lapangan. Ketersediaan air di lahan pertanian bisa mengalami kelebihan atau tercukupi maupun kekurangan. Untuk mengetahui ketersediaan air tersebut, diperlukan analisa neraca air untuk mengetahui apakah ketersediaan air tersebut mengalami kondisi tercukupi atau kelebihan maupun kekurangan. Kondisi kekurangan tentu akan mempengaruhi produktivitas pertanian. Sedangkan untuk kondisi ketersediaan air yang surplus, pemanfaatan kelebihan ketersediaan air setelah digunakan untuk mencukupi kebutuhan irigasi juga perlu diperhatikan untuk memaksimalkan keuntungan hasil pertanian. Daerah Irigasi Kedungputri berada pada wilayah administrasi Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi. Daerah Irigasi Kedungputri memiliki luas baku sawah sebesar 1932 hektar dengan pola tanam existing padi, tebu – padi, tebu – padi, tebu, palawija serta dapat menghasilkan pendapatan tiap tahun. Dengan beberapa aset irigasi yang ada dan perangkatnya, ditemukan beberapa masalah di lapangan seperti pola tanam yang dibuat oleh Dinas Pengairan tidak sejalan dengan kondisi lapangan serta air yang tersedia di Bendung Kedungputri tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air irigasi terlebihnya pada musim kemarau. Agar ketersediaan dan distribusi air dapat mencukupi kebutuhan diperlukan pengoptimalan luas areal yang dapat terairi dari ketersediaan air irigasi yang ada dengan menggunakan program linier agar dapat diperoleh manfaat maksimal dengan keterbatasan sumber daya yang ada. Studi ini membuat masalah kekeringan pada musim kemarau dapat teratasi berawal 63,889% periode tiap tahun tercukupi menjadi 100,000%, intensitas tanaman dari 132,153% menjadi 223,668%, serta keuntungan bersih yang meningkat dari Rp. 57.017.470.906,00 per tahun menjadi Rp. 91.873.624.658,00 dengan debit andalan kondisi 97%.