pengaruh pemberian feeding level pakan kombinasi pelet dan cacing tanah (Eudrillus eugeniae) pada laju pertumbuhan spesifik dan efisiensi penggunaan pakan benih ikan patin (Pangasius hypophthalmus)

Main Author: Wisastrio, Mabriantama Wahyu
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182952/1/Mabriantama%20Wahyu%20Wisastrio%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/182952/
Daftar Isi:
  • Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus) adalah salah satu ikan konsumsi air tawar yang cukup digemari. Ikan Patin dinilai memiliki prospek yang baik karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi pada tingkat benih sebagai ikan hias maupun tingkat dewasa sebagai ikan konsumsi. Pakan yang berkualitas diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan ikan budidaya. Pakan dengan kandungan protein 40% dapat memberikan performa pertumbuhan ikan yang cukup optimal. Dalam hal ini, pellet komersil hanya dapat memenuhi kebutuhan minimum ikan budidaya karena kandungan proteinnya berkisar antara 38%-40%. Diketahui bahwa kombinasi pakan buatan sebesar 25% dengan cacing 75% memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan (Trisnawati, et al. 2014). Namun, untuk kombinasi tersebut belum diketahui secara pasti feeding level terbaik pada pertumbuhan ikan Patin. Dengan demikian penelitian mengenai feeding level dengan pakan kombinasi tersebut dirasa perlu untuk dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui pengaruh feeding level pakan (kombinasi pellet dan cacing tanah) terhadap kelulushidupan (SR), laju pertumbuhan spesifik (SGR), efisiensi pemberian pakan (EPP) dan rasio konversi pakan (FCR) pada benih ikan Patin (Pangasius hypophthalmus). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan tujuan Mengetahui nilai SR, SGR, EPP dan FCR terbaik bagi benih ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) pada perbedaan feeding level kombinasi pakan buatan dan cacing tanah. Hasil tingkat kelulushidupan dalam penelitian ini tidak berbeda nyata. Semua perlakuan dapat mencapai nilai kelulushidupan sempurna yakni 100 ± 0,0%. Laju pertumbuhan spesifik ikan Patin dengan feeding level yang berbeda menggunakan pakan kombinasi pellet dan cacing tanah memperlihatkan hasil yang berbeda nyata dengan nilai terbaik pada perlakuan C yakni FL6% mencapai 1,98±0,00%. Efisiensi penggunaan pakan ikan Patin dengan feeding level yang berbeda menggunakan pakan kombinasi pellet dan cacing tanah memperlihatkan hasil yang berbeda nyata dengan nilai terbaik pada perlakuan C yakni FL6% mencapai 99,12±0,22%. Rasio konversi pakan ikan Patin dengan feeding level yang berbeda menggunakan pakan kombinasi pellet dan cacing tanah memperlihatkan hasil yang berbeda nyata dengan nilai terbaik pada perlakuan C yakni FL6% mencapai 1,01±0,00. Pakan kombinasi antara 25% pelet dan 75% cacing tanah jenis ANC pada FL6%, memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap setiap parameter uji yakni pada tingkat kelulushidupan, laju pertumbuhan spesifik, efisiensi penggunaan pakan, dan rasio konversi pakan benih ikan Patin (Pangasius hypopthalmus).