Pengaruh Pemberian Ekstrak Kasar Daun Kedondong (S. dulcis) terhadap Daya Hambat Bakteri Pseudomonas aeroginosa secara In Vitro

Main Author: Hidayah, Lailatul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182936/1/SKRIPSI%20LAILATUL%20HIDAYAH%20%28165080501111042%29%20-%20Lailatul%20Hidayah.pdf
http://repository.ub.ac.id/182936/
Daftar Isi:
  • Indonesia merupakan Negara yang padat akan penduduk, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk juga diimbangi dengan kesadaran akan pentingnya kandungan protein yang terkandung pada ikan, maka permintaan produk perikanan akan meningkat. Dalam upaya memenuhi permintaan pasar, maka perlu dilakukan upaya budidaya. Sejalan dengan berkembangnya usaha budidaya, terdapat masalah yang merugikan seperti hama dan penyakit, salah satu penyakit yang biasa menyerang dalam kegiatan budidaya ikan di masyarakat adalah disebabkan oleh bakteri salah satunya adalah Pseudomonas aeruginosa. Bakteri P. aeruginosa merupkan patogen yang mensekresikan metaloprotease ekstraseluler, elastase dan alkalin protease yang berkolerasi dengan patogenisitasnya. Pencegahan dan pengobatan ikan yang terserang bakteri P. aeroginosa yang sangat dianjurkan adalah pengobatan alternatif dengan memanfaatkan bahan-bahan alami seperti tumbuhan, salah satu tumbuhan yang dapat menjadi antibakteri adalah daun Kedondong (S. dulcis). Daun kedondong (S. dulcis) mengandung senyawa-senyawa seperti flavonoid, saponin, metanol dan tanin yang berkhasiat untuk antihistamin, antioksidan, antivirus, antibakteri, antiinflamasi sampai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kasar daun Kedondong (S. dulcis) terhadap daya hambat bakteri P. aeroginosa. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2020 - Januari 2020 di Laboratorium Ilmu Teknologi Hasil Perairan (Divisi Keamanan Hasil Perikanan), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pemberian ekstrak kasar daun kedondong dengan dosis 90 ppm (A), 115 ppm (B), 140 ppm (C), 165 ppm (D), 190 ppm (E) dan Kontrol Positif (K+) menggunakan 30 ppm antibiotik oxytetracilyn serta Kontrol Negatif (K-) tanpa pemberian obat. Parameter uji dalam penelitian ini yaitu hasil zona bening yang tampak di sekitar kertas cakram yang telah ditumbuhi bakteri P. aeroginosa dengan pemberian dosis yang berbeda. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak kasar daun kedondong (S. dulcis) dapat menghambat pertumbuhan bakteri P. aeroginosa. Adapun rerata zona bening pada uji cakram untuk perlakuan A (8,69 mm), B (9,13 mm), C (9,35 mm), D (9,82 mm), dan E (10,35). Hubungan antara penambahan dosis perlakuan ekstrak kasar daun kedondong (S. dulcis) terhadap diameter zona hambat menunjukkan pola linear dengan persamaan y = 7,231 + 0,016x dan koefisien R2 = 0,9654. Hubungan antara pemberian ekstrak kasar kedondong (S. dulcis) dalam menghambat pertumbuhan bakteri P. aeroginosa menunjukkan respon yang meningkat seiring dengan bertambahnya dosis ekstrak dari dosis 90 ppm, 115 ppm, 140 ppm, 165 ppm dan 190 ppm. Kesimpulan pada penelitian ini adalah pemberian ekstrak kasar daun Kedondong (S.dulcis.) berpengaruh terhadap daya hambat bakteri P. aeroginosa. Dosis ekstrak kasar yang tertinggi pada penelitian ini adalah 190 ppm dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 10,35 mm dan sran yang dapat di berikan yaitu diperlukan penelitian lanjutan untuk diaplikasikan pada ikan yakni secara in vivo dengan dosis yang optimal, dengan pemberian dosis diatas 190 ppm.