Karakterisasi Morfologi, Kandungan Capsaicin dan Molekuler Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) G1 Hasil Mutasi dengan Radiasi Sinar Gamma

Main Author: Ahyar, Alhuda Niftakul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182910/
Daftar Isi:
  • Iradiasi sinar gamma dapat meningkatkan variasi genetik tanaman. Variasi genetik seperti karakter fenotip unggul perlu dilakukan untuk pengembangan cabai rawit di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakter agro-morfologi dan diversitas genetik pada cabai rawit G1 mutan dan kontrol serta polimorfisme yang terbentuk pada mutan berdasarkan karakter morfologi, kandungan capsaicin, dan profil RAPD. Biji cabai rawit genotip G1 diiradiasi sinar gamma dengan dua dosis berbeda (200 dan 400 Gy) dan 0 Gy sebagai kontrol. Analisis karakter agro-morfologi mengacu pada descriptor Capsicum spp. Kandungan capsaicin buah cabai diukur menggunakan metode spektrofotometri sedangkan diversitas genetik dianalisis melalui profiling dan scoring pita DNA yang direpresentasikan dalam bentuk dendrogram UPGMA menggunakan program NTSYS 2.10e. Analisis statistik karakter morfologi dan kandungan capsaicin menggunakan program SPSS 24.0. Radiasi sinar gamma dapat menghasilkan variasi yang tinggi pada karakter morfologi maupun genetik cabai rawit G1 dan terlihat dari hasil dendogram UPGMA bahwa mutan cabai rawit G1 yang mendapat perlakuan dosis 200 maupun 400 Gy terletak pada cluster yang berbeda dengan kontrol dengan nilai persentase polimorfisme pada kedua mutan masing-masing sebesar 100%. Dosis radiasi 400 Gy dinilai lebih efektif karena dapat menghasilkan varian mutan terbaik dengan tinggi tanaman, lebar kanopi, panjang buah, dan jumlah buah tertinggi daripada kontrol. Radiasi sinar gamma juga cenderung dapat meningkatkan kandungan capsaicin cabai rawit G1 (P ≤ 0,05) dengan kandungan capsaicin (SHU) tertinggi pada mutan B2 (218.503) dari perlakuan dosis 200 Gy dan C23 (200.756) dari perlakuan dosis 400 Gy.