Usulan Sistem Quality Control pada Produksi Mesin Spray Dryer CV Inovasi Anak Negeri dengan Metode Failure Mode, Effects and Criticality Analysis

Main Author: Habriantama, Mahendra
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182891/
Daftar Isi:
  • CV Inovasi Anak Negeri adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang pembuatan mesin agrokomplex dan mesin susu. Perusahaan memproduksi berbagai jenis mesin dengan menerapkan sistem make to order. Belum adanya sistem quality control yang sistematis mengakibatkan terjadinya rework pada saat final inspection. Selain itu, terdapat potensi lost sales dikarenakan masih ditemukannya cacat pada produk akhir serta tidak diperolehnya tender akbiat sistem quality control yang belum dibangun. Pada penelitian ini berfokus pada mesin spray dryer dimana setiap tahun mesin ini terdapat permintaan penjualan dari konsumen dan merupakan mesin yang mempunyai harga jual dan keuntungan yang tinggi bagi perusahaan. Pada tahap pengamatan awal didapatkan bahwa produk yang telah dikerjakan diinspeksi hanya pada bagian akhir. Hal ini disebabkan banyaknya variasi mesin yang dikerjakan dan tidak adanya sistem QC yang sistematis untuk mengecek proses dan hasil akhir produk, dan ditemukan banyak proses yang harus dirework. Sehingga perlu dilakukannya penelitian untuk dapat mengusulkan usulan sistem quality control dan rekomendasi perbaikan pada setiap titik critical area dan critical to quality produk. Penelitian ini menggunakan metode Failure Mode, Effects and Criticality Anlysis (FMECA). Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi risiko proses, menentukan potensi kegagalan dan memetakan critical area untuk mengetahui critical to quality pada produk mesin spray dryer. FMECA juga dapat digunakan untuk membuat sistem quality control dengan berdasarkan ciriticality analysis yang dibuat dan dipetakan terhadap setiap proses produksi. Berdasarkan nilai RPN yang didapat, maka dipetakan di criticality matrix yang mempertimbangkan nilai severity dan occurence sehingga didapat critical area setiap proses yang digunakan sebagai input untuk memetakan titik inspeksi disetiap proses dan quality inspection plan sebagai usulan untuk sistem quality control. Selain itu, metode yang digunakan untuk mendukung sistem QC adalah interrelationship digraph yang digunakan untuk memecahkan permasalahan disetiap critical area untuk pekerja dan lingkungan produksi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa proses dalam 3 critical area, yaitu high, medium, dan low critical area. Untuk titik critical to quality pada proses ini terletak pada high critical area dan nilai RPN tertinggi yaitu dengan proses pemasangan nozzle dan pipanisasi (576), penyambungan kompresor (576), pembuatan rangkaian elektronik (288) dan pembuatan kerangka (168). Hasil dari pemetaan digunakan untuk memetakan titik inspeksi dan pembuatan quality inspection plan dimana terdapat inspection number, nama dan sub proses, alat yang digunakan, karakteristik produk, metode dan spesifikasi proses atau produk, dan reaction plan jika terdapat cacat pada inspeksi. Untuk menunjang quality inspection plan yang dibuat maka diperlukan rekomendasi perbaikan dari hasil interrelationship digraph pada setiap critical area yang didapat beberapa rekomendasi perbaikan yaitu pembuatan SOP, pelatihan karyawan produksi, final check assembly, safety sign, briefieng rutin, dan reward karyawan.