Penentuan Parameter Kinetik dan Kestabilan Enzim Xilanase dari Aspergillus niger yang Diamobilkan pada Matriks Zeolit Teraktivasi

Main Author: Putri, Deni Meliza
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182827/
Daftar Isi:
  • Xilanase merupakan jenis enzim ekstraseluler yang dapat menghidrolisis xilan (hemiselulosa) menjadi xilosa. Karena sifat xilanase bebas yang tidak stabil terhadap lingkungan maka hanya dapat digunakan sekali pemakaian. Oleh karena itu, perlu dilakukan amobilisasi untuk meningkatkan penggunaan enzim xilanase. Teknik ambolisasi yang digunakan yaitu adsorpsi fisik. Tujuan penelitian ini adalah menentukan nilai parameter kinetik reaksi enzimatis xilanase bebas dan yang diamobilkan pada matriks zeolit teraktivasi asam, mengetahui pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap enzim xilanase amobil, serta efisiensi penggunaan ulang enzim xilanase amobil. Nilai parameter kinetika enzimatis ditentukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penambahan konsetrasi substrat terhadap aktivitas enzim bebas dan amobil. Nilai kinetika dari xilanase ditentukan pada variasi konsentrasi substrat (0,1%;0,5%;1%;1,5%;dan 2%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai parameter kinetik enzim xilanase bebas yang diperoleh Vmaks (12,723 μg/mg.menit) dan KM (0,216%). Sedangkan nilai kinetika enzim xilanase amobil yang diperoleh Vmaks (11,890 μg/mg.menit) dan KM (0,153%). Enzim xilanase bebas stabil pada suhu 4oC(refrigerator) dengan aktivitas sisa pada lama penyimpanan 1 hari sebesar 10,227 μg/mg.menit, sedangkan enzim xilanase amobil stabil pada suhu 4oC (refrigerator) dengan aktivitas sisa pada lama penyimpanan 5 hari sebesar 8,29 μg/mg.menit. Enzim xilanase amobil dapat digunakan hingga 4 kali pengulangan dengan efisiensi enzim sisa sebesar 54,02% dan aktivitas sebesar 8,74 μg/mg.menit. Berdasarkan uji ANOVA satu arah, parameter kinetik enzim xilanase dan penggunaan berulang menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01). Sedangakan uji ANOVA dua arah untuk pengaruh suhu dan lama penyimpanan menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01).