Pengaruh Sari Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Dalam Pengencer Tris Kuning Telur Terhadap Kualitas Semen Beku Satu Ekor Sapi Simmental

Main Author: Tahar, Muhammad Agus
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182813/
Daftar Isi:
  • Pengencer berperan penting dalam menjaga kualitas semen beku sehingga dapat mempertahankan daya hidup spermatozoa agar pada saat penyimpanan beku tidak terjadi cold shock dan kerusakan membran spermatozoa akibat radikal bebas. Pengencer kombinasi tris aminomethane kuning telur dan sari kedelai mampu meningkatkan persentase hidup spermatozoa. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan lipoprotein dan phospholipid dalam sari kedelai yang mampu melindungi membran plasma spermatozoa, dikarenakan daya hidup spermatozoa tergantung pada keutuhan membran spermatozoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sari kedelai (Glycine max (L.) Merr.) dalam pengencer tris kuning telur terhadap kualitas semen beku satu ekor sapi Simmental. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi pengetahuan dan pedoman alternatif untuk menekan kerusakan spermatozoa sapi Simmental pada penyimpanan beku. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah sapi Simmental berumur 3-3.5 tahun yang ditampung semennya menggunakan metode vagina buatan. Penampungan dilakukan 2 kali dalam seminggu dengan kriteria semen segar yang digunakan yaitu memiliki motilitas 60%-70%, motilitas massa 2+, persentase viabilitas >70% dan abnormalitas <20%. Bahan pengencer yang digunakan adalah tris aminomethane kuning telur dengan atau tanpa kombinasi sari kedelai. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), 5 perlakuan dan 10 kali pengukuran ulang variabel yaitu P0 : 80% tris aminomethane + 20% kuning telur + 0% sari kedelai, P1 : 67,5% tris aminomethane + 20% kuning telur + 12,5% sari kedelai, P2 : 65% tris aminomethane + 20% kuning telur + 15% sari kedelai, P3 : 62,5% tris aminomethane + 20% kuning telur + 17,5% sari kedelai, dan P4 : 60% tris aminomethane + 20% kuning telur + 20% sari kedelai. Masing-masing perlakuan disimpan dalam straw yang diletakkan dalam goblet dan disimpan dalam kontainer nitrogen cair pada suhu -196°C. Semua perlakuan diamati pada tahap before freezing (kecuali integritas membran) dan post thawing (PT). Variabel yang diamati meliputi persentase motilitas, viabilitas, abnormalitas, dan integritas membran. Analisa data yang digunakan adalah analisis ragam atau analys of variance (ANOVA), apabila terdapat hasil yang berbeda nayata (P<0.05) atau berbeda sangat nyata (P<0.01) maka dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil pengamatan semen beku sapi Simmental pada P0, P1, P2, P3, dan P4 berturut-turut yaitu motilitas individu 40.00 ± 0.00%, 40.00 ± 0.00%, 41.50 ± 2.42%, 42.50 ± 2.64%, dan 44.00 ± 2.11%, viabilitas 88.23 ± 0.59%, 88.72 ± 0.88%, 89.23 ± 0.61%, 89.81 ± 0.54%, dan 90.79 ± 0.48%, abnormalitas 6.41 ± 0.85%, 5.90 ± 0.99%, 5.41 ± 0.81%, 4.84 ± 0.85%, dan 4.37 ± 0.54, serta integritas membran 86.05 ± 0.70%, 86.27 ± 0.78%, 87.05 ± 0.49%, 87.48 ± 0.55%, dan 88.12 ± 0.26%. Hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan sari kedelai dalam pengencer tris aminomethane kuning telur berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap persentase motilitas, viabilitas, abnormalitas, dan integritas membran. Selanjutnya dilakukan uji korelasi antar kualitas semen beku (motilitas, viabilitas, abnormalitas, dan interitas membran plasma spermatozoa) sapi Simmental dengan metode Korelasi Pearson Product Moment. Hasil uji korelasi menununjukkan bahwa motilitas spermatozoa memiliki korelasi yang positif terhadap viabilitas dan integritas membran plasma spermatozoa. Ditemukan pula korelasi yang negatif antar abnormalitas spermatozoa terhadap motilitas, viabilitas, dan integritas membran plasma spermatozoa. Perlakuan terbaik ditunjukkan dengan penggunaan sari kedelai 20% dalam pengencer tris aminomethane kuning telur, oleh karena itu disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut menganai komposisi sari kedelai dalam pengencer tris kuning telur terhadap kualitas semen beku sapi Simmental agar diperoleh hasil yang lebih optimal.