Hubungan Berat Telur Terhadap Daya Tetas dan Ukuran Karapas Tukik Penyu Hijau Di Satuan Pelayanan Taman Pesisir Penyu Pantai Pangumbahan (SPTP4) Sukabumi

Main Author: Pinem, Ika Pebina
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182779/1/Ika%20Pebina%20Pinem%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/182779/
Daftar Isi:
  • Populasi penyu yang ada didunia telah lama terancam, baik dari alam ataupun kegiatan manusia yang membahayakan populasi penyu. Ancaman yang mengakibatkan penurunan populasi penyu antara lain predator yang memakan telur dan memangsa tukik yang baru menetas, perburuan yang dilakukan oleh manusia untuk diambil telur, daging dan karapasnya yang kemudian diperdagangkan, dikonsumsi, digunakan sebagai bahan kosmetik, obat – obatan dan dijadikan hiasan untuk di jual. Selain itu, pergeseran fungsi lahan yang dilakukan untuk kegiatan manusia berdampak pada rusaknya habitat peneluran dan ruaya pakan alami dari penyu. Pembuatan sarang semi alami sangat membantu dalam upaya pelestarian populasi penyu yang ada, kondisi sarang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan menetas telur penyu. Persentase penetasan telur secara alami hanya berhasil sekitar 50%, serta adanya gangguan dari predator saat akan kembali ke laut. Sebanyak ratusan ribu penyu tertangkap setiap tahunnya di alat tangkap saat kegiatan penangkapan ikan. Meskipun penyu betina dapat bertelur hingga 200 butir dalam satu sarang, namun seringkali beberapa telur tidak menetas dengan sempurna dan banyak predator yang mengintai. Bahkan saat telur menetas, tukik – tukik yang hendak menuju laut memiliki kemungkinan akan dimangsa oleh predator. Lokasi penelitian dilakukan di Satuan Pelayanan Taman Pesisir Penyu Pantai Pangumbahan (SPTP4) Sukabumi, Jawa Barat. Luas kawasan konservasi penyu di pantai pangumbahan berkisar 58,43 Ha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan berat telur penyu terhadap daya tetas telur penyu hijau di sarang semi alami Taman Pelayanan Penyu Pesisir Pantai Pangumbahan, mengetahui hubungan berat telur penyu terhadap ukuran karapas tukik penyu hijau di sarang semi alami Taman Pelayanan Penyu Pesisir Pantai Pangumbahan, dan mengetahui persentase keberhasilan penetasan telur penyu hijau di sarang semi alami Taman Pelayanan Penyu Pesisir Pantai Pangumbahan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif melalui studi korelasi dengan menganalisis data yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapang dengan jumlah sampel sebanyak 98 butir telur. Data yang diperoleh diolah menggunakan perangkat lunak SPSS dan Microsoft Excel. Berdasarkan hasil hubungan berat telur terhadap daya tetas dengan keberhasilan tertinggi terdapat pada sarang dengan berat telur 41 dan 44 gr, sedangkan yang terendah terdapat pada sarang 40 gr, keberhasilan ini dipengaruhi oleh parameter lingkungan yaitu suhu yang berkisar 28 – 32°C, kelembaban berkisar antara 30 – 35% dam pH dengan rata – rata 6,6 disarang semi alami selama masa inkubasi. Hubungan berat telur terhadap ukuran karapas tukik penyu hijau diperoleh hasil bahwa berat telur berpengaruh terhadap ukuran karapas tukik dengan keeratan 0,065 yang berarti berat telur memiliki pengaruh yang lemah terhadap ukuran karapas tukik penyu hijau. Persentase keberhasilan penetasan telur diperoleh hasil keseluruhan yaitu 81,6% dengan lama masa inkubasi selama 52 hari.