Hubungan Ukuran Linier Tubuh Dengan Bobot Badan, Bobot Telur, Indeks Telur Dan Jumlah Produksi Telur Strain Isa Brown

Main Author: Wahyuni, Dwi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182766/
Daftar Isi:
  • Faktor yang mempengaruhi performa produksi ayam petelur salah satunya adalah faktor genetik. Salah satu sifat genetik pada ayam petelur adalah konformasi atau bentuk tubuh yang ideal. Kemampuan produksi yang tinggi dapat dilihat setelah memasuki fase layer dan masa puncak produksi, untuk mengetahui kemampuan ayam untuk bertelur dengan produksi tinggi dapat digunakan hubungan antara lingkar dada dan panjang shank sebagai acuan untuk menyeleksi ayam yang potensial sebagai penghasil telur yang baik. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Mitra Bhuwana Mandiri, Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur pada tanggal 16 September sampai 14 Oktober 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkar dada dan panjang shank dengan bobot badan, bobot telur, indeks telur dan jumlah produksi telur pada ayam petelur strain Isa Brown. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui hubungan lingkar dada dan panjang shank dengan bobot badan dan produktifitas ayam petelur strain Isa Brown dan dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan seleksi untuk menentukan ayam petelur yang yang produksi tinggi. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah ayam petelur strain Isa Brown umur 23 minggu sebanyak 99 ekor yang terlebih dulu diukur lingkar dada dan panjang shank. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dengan menggunakan uji korelasi antara dua variabel yang terdiri atas variabel bebas dan variabel tidak bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ukuran lingkar dada dan panjang shank, sedangkan variabel tidak bebas adalah bobot badan, bobot telur, indeks telur dan jumlah produksi telur. Pengukuran dilakukan pada hari ke-1 (umur 23 minggu), hari ke-7 (umur 24 minggu), hari ke-14 (umur 25 minggu), hari ke-21 (umur 26 minggu) dan hari ke-28 (umur 27 minggu). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran lingkar dada dengan bobot badan pada hari ke-28 memeliki nilai korelasi sebesar 0,82 dan memiliki hubungan yang sangat nyata (P<0,01). Nilai korelasi antara ukuran panjang shank dengan bobot badan pada hari ke-28 sebesar 0,40 dan memiliki hubungan yang sangat nyata (P<0,01). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Lingkar dada dapat digunakan sebagai pertimbangan seleksi ayam petelur karena memiliki korelasi yang tinggi (r=0,82), sedangkan ukuran panjang shank tidak dapat digunakan sebagai pertimbangan seleksi.