Pengaruh Subtitusi Tepung Jagung Dengan Fermentasi Bungkil Inti Sawit Terhadap Kualitas Karkas Ayam Pedaging

Main Author: Falah, Reo Radius
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182622/
Daftar Isi:
  • Pemanfaatan bahan pakan lokal hasil pertanian yang memiliki potensi ketersediaan pakan yang murah dan mudah dijangkau seperti bungkil inti sawit bisa dijadikan alternatif sebagai pengganti jagung yang pengadaannya masih banyak impor. Bungkil inti sawit merupakan hasil sisa dari limbah kelapa sawit yang berbentuk padatan dan telah melalui proses pemerasan untuk diambil minyak inti sawit. Penggunaan bungkil inti sawit dalam pakan unggas sangat terbatas, dikarenakan kandungan serat kasar dan lemak kasar yang tinggi. Untuk itu, perlu adanya pengolahan bahan baku pakan lokal tersebut sebelum digunakan sebagai bahan pakan. Salah satu cara pengolahan yang dapat dilakukan adalah dengan melalui fermentasi. Secara umum, fermentasi menghasilkan produk yang lebih sederhana dan lebih mudah dicerna dari bahan asalnya. Aspergillus Oryzae merupakan kapang yang cocok hidup pada substrat yang mengandung sumber pati tinggi. Pertumbuhan yang baik dari kapang diharapkan memproduksi enzim selulase dan lipase dalam jumlah yang banyak, sehingga dapat digunakan untuk merombak serta menurunkan serat kasar dan lemak kasar pada bungkil inti sawit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh subtitusi tepung jagung dengan fermentasi bungkil sawit terhadap kualitas karkas ayam pedaging, meliputi bobot karkas, persentase karkas, persentase deposisi daging dada dan persentase deposisi daging paha. Penelitian ini dilaksanakan selama 35 hari di peternakan milik Bapak Samsul, Karang Ploso, Malang, Jawa Timur mulai tanggal 10 Oktober 2019 sampai dengan 15 November 2019. Analisis proksimat bungkil inti sawit dan fermentasi bungkil inti sawit dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang. Materi penelitian ini menggunakan 100 ekor Day Old Chicken (DOC) ayam pedaging strain Lohman 202 dan tidak dibedakan jenis kelaminnya (unsexed). Rata-rata bobot badan DOC 38,7 ± 1,195 g dengan koefisien keberagaman 6,15%. Kandang yang digunakan sebanyak 20 petak dengan ukuran 100 x 100 cm dan setiap kandang berisi 5 ekor ayam. Bahan pakan yang digunakan meliputi jagung, bekatul, dan konsentrat ayam pedaging milik Japfa Comfeed. Metode yang digunakan adalah percobaan lapang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan dalam penelitian ini menggunakan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan, perlakuan yang diberikan meliputi P0: pakan kontrol (tanpa penambahan FBIS), P1: pakan subtitusi jagung dengan FBIS 25%, P2: pakan subtitusi jagung dengan FBIS 50%, P3: pakan subtitusi jagung dengan FBIS 75%, P4: pakan subtitusi jagung dengan FBIS 100%. Variabel yang diamati meliputi bobot karkas, persentase karkas, persentase deposisi daging dada, dan persentase deposisi daging paha. Data yang diperoleh dari hasil penelitian lapang akan ditabulasi dengan menggunakan software Microsoft Excel, dilanjutkan dengan analisis statistik menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan apabila diperoleh hasil berbeda nyata (P>0,05) atau sangat nyata (P<0,01) maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa subtitusi tepung jagung dengan fermentasi bungkil inti sawit memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot karkas, persentase karkas dan persentase deposisi daging dada tetapi pada persentase deposisi daging paha, memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05). Nilai rataan terbaik yang diperoleh terhadap bobot karkas yaitu pada perlakuan P3 sebesar (1131,00±24,73); persentase karkas yaitu pada perlakuan P4 sebesar (75,27±4,33); persentase deposisi daging dada P4 sebesar (19,15±1,57); persentase deposisi daging paha yaitu pada perlakuan P4 sebesar (15,59±0,90). Subtitusi tepung jagung dengan fermentasi bungkil inti sawit dapat meningkatkan bobot karkas, persentase karkas dan persentase deposisi daging dada tetapi belum mampu meningkatkan persentase deposisi daging paha. Perlakuan terbaik terdapat pada pakan subtitusi jagung dengan fermentasi bungkil inti sawit 75%, karena memberikan nilai persentase karkas, persentase deposisi daging dada dan persentase deposisi daging paha terbaik.