Pengaruh Beda Potensial dan Jarak Elektrode pada Proses Anodizing terhadap Laju Korosi Aluminium Seri 6083
Main Author: | Devananda, Made Sandya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/182603/ |
Daftar Isi:
- Penggunaan material di lingkungan perairan laut mensyaratkan ketahanan korosi yang baik dari material tersebut. Korosi pada material dapat mengurangi usia pakai dari material tersebut akibat dari kerusakan yang terjadi pada permukaan material tersebut. Aluminium seri 6083 merupakan salah satu seri aluminium yang digunakan di lingkungan marine. Penggunaan aluminium sebagai material lambung kapal dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dibandingkan penggunaan paduan baja karbon rendah. Hal tersebut disebabkan oleh massa jenis dari aluminium yang lebih rendah, sehingga bobot dari kapal bisa lebih rendah. Selain masa jenisnya yang lebih rendah, aluminium juga tahan terhadap korosi dibandingkan logam lainnya, sifat ketahan korosi ini disebabkan oleh perlindungan dari lapisan oksida alami yang dimiliki aluminium. Meskipun begitu, paparan lingkungannya yang korosif dalam jangka waktu yang lama baik dari atmosfer maupun air laut tetap mampu menakibatkan terjadinya korosi. Berdasarkan pada fenomena tersebut, perlu dilakukan suatu perlakuan untuk menambah sifat ketahanan korosi dari aluminium. Salah satu cara untuk meningkatkan ketahan korosi dari aluminium adalah anodizing. Anodizing adalah proses pelapisan elektrokimia yang digunakan untuk mempertebal atau memperkuat lapisan protektif alami pada logam. Pada penelitian ini, ditelaah mengenai pengaruh beda potensial dan jarak elektrode saat anodizing aluminium seri 6083 untuk lebih meningkatkan ketahanan korosi aluminium, penelitian menggunakan desain faktorial 22 dan eksperimen. Aluminium yang digunakan memiliki komposisi paduan 0,205% Si, 0,5363% Fe, 0,0766% Cu, 0,1262% Mn, 0,1323% Mg, 0,3272% Zn, 0,0139% Ti, 0,0436% Pb. Sebelum proses anodizing, dilakukan pre-treatment yang meliputi degreasing, etching dan desmutting. Kemudian material dianodizing dengan campuran larutan elektrolit asam sulfat 15% dan asam oksalat 5%, elektrode aluminium seri 1100, dengan waktu anodizing 10 menit pada variasi beda potensial 5 V dan 15 V, sedangkan jarak elektrode 2 cm dan 10 cm. Selanjutnya dilakukan pengujian dengan Scanning Electron Microscope dan pengujian laju korosi dengan potensiodinamik menggunakan rentang potential -0,2V sampai 0,2V, scan rate 0,001mV/s dan step potential 0,4mV pada larutan NaCl 3% dengan reference electrode adalah KCl dan counter electrode Pt wire. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa nilai laju korosi terendah didapatkan dari perlakuan dengan anodizing menggunakan beda potensial 15volt dan jarak elektrode 2 cm pada variabel terkontrol waktu anodizing selama 10 menit, sebesar 0,2696.10-4 ± 0,063.10-4 mmpy. Data ini didiukung dengan ukuran pori pada permukaan lapisan oksida yang lebih besar berukuran 23,802 ± 2,299 nm dan jaraknya yang rapat sehingga permukaan pelindung menjadi lebih luas dan menghambat proses reaksi korosi. Peningkatan beda potensial dan jarak elektrode yang semakin kecil menyebabkan ukuran pori yang membesar. Begitu juga laju korosi semakin menurun seiring dengan peningkatan voltase berbanding terbalik dengan jarak elektrode yang semakin kecil.