Usulan Peningkatan Kualitas Produk Pintu Kayu dengan Metode Six Sigma di PT Integra Group, Sidoarjo

Main Author: Rahmayanti, Aisyah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182596/
Daftar Isi:
  • PT Integra Group adalah salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai jenis furniture dan pintu kayu untuk dipasarkan ke dalam dan luar negeri. Penelitian ini difokuskan pada bagian produksi pintu kayu karena, berdasarkan keterangan pihak perusahaan jumlah produksi pintu kayu memiliki skala yang lebih besar daripada produksi furniture. Serta jenis produk pintu kayu yang diproduksi variasinya tidak berbeda secara signifikan. Kegiatan produksi pembuatan produk pintu dilakukan dalam beberapa tahap diantaranya adalah preparation, spindle dan boring, process, veneer, final sanding, finishing serta packing. Dalam kegiatan produksi masih didapati banyak produk cacat yang dihasilkan dari berbagai proses produksi yang dilakukan. Pada tahap awal penelitian, diketahui bahwa rata-rata jumlah cacat masih melebihi standar perusahaan sebesar 5%, diantaranya terjadi di tahap process sebesar 7,57% dan tahap finishing sebesar 15%. Serta jumlah cacat untuk proses produksi secara keseluruhan juga belum mencapai target zero defect. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan guna mengurangi tingkat kecacatan produk pintu kayu. Penelitian ini membahas perbaikan pada tahap finishing, karena pada tahap tersebut memiliki tingkat ratarata jumlah cacat yang terbesar. Penelitian ini menggunakan metode peningkatan kualitas yaitu Six Sigma dengan siklus DMAIC. Dimana siklus ini mencakup tahap Define, Measure, Analyze, Improve dan Control (DMAIC). Six sigma merupakan suatu metode untuk memperbaiki suatu proses produksi yang difokuskan untuk mengurangi variasi proses serta mengurangi cacat. Sedangkan siklus DMAIC bertujuan untuk menemukan permasalahan, mengidentifikasi penyebab masalah, hingga akhirnya menemukan solusi atau cara untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Namun pada penelitian hanya dilakukan dengan menggunakan satu siklus Define, Measure, Analyze dan Improve (DMAI). Dari penelitian ini diharapakan dapat memberikan rekomendasi perbaikan sebagai upaya untuk mengurangi produk cacat serta mengetahui proses dan faktor apa saja yang menyebabkan adanya produk cacat pada proses produksi pintu kayu. Terdapat 5 jenis cacat dominan yang perlu diperbaiki yaitu pori-pori, cat tidak rata, matching colour, scratch atau dent (top-bottom-stile) dan blocking serta teridentifikasi 8 jenis CTQ untuk proses produksi tahap finishing. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan peta kontrol p terdapat 1 observasi cacat pori-pori yang berada diluar batas kendali. Didapatkan nilai DPMO rata-rata sebesar 33.214,86, nilai level sigma rata-rata 3,42 dan kapabilitas proses (Cp) mencapai 1,14 artinya cukup mampu untuk dilakukan proyek six sigma. Dari hasil analisis dapat diketahui terdapat faktor-faktor yang diketahui menjadi akar penyebab masalah dari masing-masing jenis cacat. Berdasarkan identifikasi penyebab kegagalan yang bersifat potensial dengan menggunakan analisis Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) diketahui nilai RPN tertinggi dari masing-masing jenis cacat yang akan diberikan rekomendasi perbaikan untuk masing-masing jenis cacat. Rekomendasi perbaikan yang dapat diberikan yaitu penggunaan standar pengerjaan untuk jenis kayu berpori besar, pembuatan poster prosedur membersihkan mesin spray gun serta checklist perawatan mesin spray gun, penambahan aplikasi clear varnish setelah pengapilkasian wood filler, pembuatan desain pelindung pallet kayu, dan pembuatan desain rak pengangkut fleksibel.