Evaluasi Penjadwalan Kerja pada Pekerja Pabrikasi Tiang Listrik Berdasarkan Analisis Waktu Baku
Main Author: | Darmawan, Bayu Yanar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/182592/ |
Daftar Isi:
- PT Bakrie Pipe Industries menjadi salah satu pemenang tender proyek pengadaan tiang listrik (pole) yang dilakukan oleh PT PLN Persero pada tahun 2018 hingga saat ini sebagai pemasok tiang listrik khususnya dengan spesifikasi 9m/100DaN. Tingginya permintaan produk ini menimbulkan masalah baru bagi perusahaan dan pekerja karena tidak diimbangi dengan penjadwalan kerja yang sesuai. Masalah yang muncul bagi pekerja adalah kelelahan berlebihan dirasakan karena mereka tidak mendapatkan hari libur untuk beristirahat dan diganti dengan jam lembur. Dari sisi perusahaan jam lembur yang terus meningkat berimbas pada pengeluaran perusahaan yang semakin tinggi guna membayarkan upah lembur pekerja. Perusahaan ingin memperbaiki sistem penjadwalan pekerja menjadi lebih baik guna menekan pengeluaran biaya seminimal mungkin, dan juga ingin menjaga aset perusahaan berupa pekerja dengan terus memperhatikan kesehatan mereka agar proses produksi tetap bisa berjalan secara maksimal. Masalah yang ada saat melakukan perbaikan sistem penjadwalan baru adalah perusahaan tidak memiliki catatan waktu standar untuk proses pabrikasi tiang listrik. Penelitian ini menggunakan stopwatch time study (STS) dengan tujuan mencari waktu standar dari proses pabrikasi tiang listrik. Lalu dari waktu standar pembuatan tiang listrik, dilanjutkan dengan mencari berapa jumlah pekerja yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan target yang telah ditentukan. Setelah diketahui jumlah kebutuhan pekerja, selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap jadwal kerja pembutan tiang listrik yang sudah ada sebelumnya menggunakan Tibrewala, Philippe, dan Browne Algorithm. Hasil dari penelitian menunjukkan waktu standar dari proses pabrikasi tiang listrik dengan spesifikasi 9m/100DaN adalah 3312,20 detik atau 55,20 menit. Proses pabrikasi tiang listrik terdiri dari 19 proses kerja yang terbagi dalam 4 workgroup utama. Workgroup pertama adalah Cutting atau pemotongan bahan yang terdiri dari 5 proses. Workgroup kedua adalah Reducer untuk mengurangi diameter dari pipa bahan yang terdiri dari 2 proses. Selanjutnya adalah workgroup DOP yang berisi proses pembuatan DOP atau tutup dari ujung-ujung tiang. Pada workgroup ini terdapat 2 proses kerja. Yang terakhir adalah workgroup Joining, terdiri dari 10 proses kerja yang bertujuan menggabungkan part yang ada menjadi satu tiang listrik utuh. Digunakan metode Tibrewala, Philippe, dan Browne Algorithm untuk menjadwalkan waktu kerja baru. Jadwal kerja para operator diubah menjadi sistem kerja 5 hari dalam satu minggu yang sebelumnya sistem kerja 6 hari dalam satu minggu. Terdapat dua rekomendasi perbaikan, pertama adalah ditingkatkannya efektifitas pekerjaan pembuatan tiang listrik dengan cara menyesuaikan kembali jumlah mesin dan operator agar tidak terjadi bottleneck yang menghambat laju produksi. Bagian yang menyebabkan bottleneck adalah pada workgroup joining khususnya pada mesin las ARC- 630, dimana proses pekerjaan memakan waktu lama dan menyebabkan penghambatan. Rekomendasi kedua adalah mengubah jadwal kerja para operator diubah menjadi sistem kerja 5 hari dalam satu minggu. Para pekerja akan dijadwalkan masuk dan libur secara bergantian sehingga proses produksi tetap bisa berjalan penuh 7 hari dalam satu minggu.