Identifikasi Kandungan Mikroplastik Pada Perairan dan Sedimen di Pantai Tanjung Gelam Taman Nasional Karimunjawa

Main Author: Nasution, Faishal Achmad Akbar
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182571/1/LAPORAN%20SKRIPSI_FAISHAL%20ACHMAD%20A.N_155080607111028%20-%20FAISHAL%20ACHMAD%20AKBAR%20NASUTION%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/182571/
Daftar Isi:
  • Sampah atau limbah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dapat mencemari ekosistem pesisir atau lautan. Sampah yang paling banyak dijumpai adalah jenis plastik. Sampah plastik akan mengalami proses degradasi atau proses hancurnya plastik menjadi ukuran yang lebih kecil. Ukuran plastik yang kecil atau kurang dari 5mm disebut sebagai mikroplastik. Mikroplastik dapat mencemari diberbagai jenis lingkungan seperti terendap didalam pasir, menggenang dikolom perairan, bahkan dapat termakan oleh biota laut. Oleh karena itu lokasi pada penelitian ini dipilih dikarenakan memiliki daya tarik wisata yang kuat dan kekayaan laut yang banyak sehingga akan terjadi banyaknya aktivitas manusia seperti aktivitas wisata atau penangkapan ikan yang dapat mencemari lingkungan pesisir di Pantai Tanjung Gelam, Karimunjawa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menghitung total kelimpahan dari jenis mikroplastik yang ada pada air dan sedimen di Pantai Tanjung Gelam, Karimunjawa. Penelitian ini dilakukan di Pantai Tanjung Gelam Taman Nasional Karimunjawa, untuk pengambilan sampel dan analisis sampel dilakukan di Laboratorium Eksplorasi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Sampel air diambil menggunakan plankton net dengan ukuran mesh size 0,4mm dan sampel sedimen diambil menggunakan pipa paralon dengan ukuran 4 inchi dengan panjang 50cm. Untuk pengambilan sampel air disetiap stasiunnya terbagi menjadi 3 titik dengan jarak 10m setiap titiknya. Pengambilan sampel air sebanyak 25 kali dan setiap sekali pengambilan sampel air sebanyak 1L air, volume air yang telah tersaring sebanyak 25L. Setelah disaring, sampel dimasukkan kedalam botol sampel yang berukuran 250ml yang telah diberi label. Botol sampel dimasukkan kedalam cool box. Pengambilan sampel sedimen terbagi menjadi 3 stasiun dan pada 3 titik kedalaman yang berbeda yaitu 10cm, 20cm, dan 30cm. Sampel sedimen diambil sebanyak ±500g dari setiap titiknya. Kemudian sampel sedimen yang telah diambil dimasukkan kedalam plastik sampel dan diberi tanda tiap plastik tersebut. Lalu sampel air dan sedimen dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi. Hasil penelitian mendapatkan 4 jenis mikroplastik pada sampel air, yaitu fiber, fragment, film, dan pellet. Pada sampel sedimen ditemukan hanya 3 jenis, yaitu fiber, fragment, dan film. Jenis mikroplastik yang paling mendominasi dari setiap stasiun penelitian yaitu jenis fiber (1964,44 partikel/m3 dan 56,59 partikel/kg), dan yang paling sedikit ditemukan yaitu jenis pellet (4,44 partikel/m3) yang hanya ditemukan disampel air. Jenis fiber paling dominan dikarenakan banyaknya sumber mikroplastik untuk jenis tersebut yang berada di sekitar titik pengambilan sampel seperti tali pancing, serat pakaian yang terdegradasi dari hasil pencucian pakaian, dan lain-lain. Rata-rata kelimpahan pada sampel air adalah 6666,67 partikel/m3 dan pada sampel sedimen adalah 181,38 partikel/kg. Kelimpahan sampel air lebih banyak dibandingkan sampel sedimen dikarenakan perlunya waktu untuk terjadinya pengendapan kedalam sedimen tersebut.