Pemurnian VCO (Virgin Coconut Oil) Menggunakan Membran Polipropilen (PP) Hidrofobik

Main Authors: Bramantya, -, Yonando, Losendra Primamas
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182569/
Daftar Isi:
  • Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak murni yang berasal dari sari pati kelapa, diproses secara higienis tanpa sentuhan panas secara langsung dan bahan kimia tambahan. Salah satu pembuatan VCO adalah dengan cara sentrifugasi. Hasil dari metode sentrifugasi ini menghasilkan produk yang belum sesuai dengan SNI nomor 7381:2008 dengan kadar air sebesar 5-15%. Oleh karena itu diperlukan proses pemurnian untuk menghilangkan kadar air lebih lanjut. Teknologi membran menjadi alternatif yang layak dalam perlakuan pemrosesan minyak. Kinerja membran dalam proses pemisahan dapat dilihat dari nilai fluks maupun selektivitas membran. Nilai fluks maupun selektivitas dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tekanan, laju alir, maupun suhu. Pada proses pemisahan berbasis minyak-air jenis membran yang sering digunakan adalah membran bersifat hidrofobis dikarenakan sifatnta yang menolak air. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh tekanan umpan pada kualitas produk dan mengetahui karakteristik dan performa membran PP yang meliputi nilai fluks, selektifitas dan perubahan struktur permukaan membran. Pada penelitian ini akan menggunakan membran PP yang memiliki ukuran pori 0,22μm dan konfigurasi dead-end. Proses dilakukan selama 60 menit dengan variasi tekanan yang diberikan sebesar 1, 1,2, 1,4, 1,6, 1,8, dan 2 bar. Membran akan dikarakterisasi dengan uji sudut kontak dan uji Scanning Electron Microscopy (SEM). Hasil pemisahan akan diuji lebih lanjut dengan uji fluks dan selektivitas berdasarkan kadar air dan kadar FFA. Berdasarkan uji sudut kontak membran PP bersifat hidrofobik dengan sudut kontak sebesar 101,105°. Pengujian fluks memperlihatkan bahwa semakin bertambah tekanan yang digunakan maka semakin meningkat pula fluks permeat yang dihasilkan. Fluks permeat tertinggi sebesar 17,4819 l/m2.jam. Pada fluks awal terjadi fenomena fouling dan polarisasi konsentrasi. Peningkatan tekanan yang diberikan dapat menurunkan selektivitas. Hal ini dikarenakan terjadinya fenomena deformasi dan perubahan sifat hidrofobisitas membran. Dari keseluruhan variabel yang paling optimal adalah tekanan 1,8 bar dikarenakan fluks permeat yang dihasilkan tinggi sebesar 17,3779 l/m2.jam. Kadar air yang dihasilkan pada rentang 0,183-0,195 serta kadar FFA pada rentang 0,1728-0,1791, kedua parameter tersebut memenuhi standart SNI 7381:2008 yaitu kurang dari 0,2.