Pemanfaatan Arang Aktif dari Tempurung Kelapa sebagai Adsorben untuk Menurunkan Cr (Vi) Pada Limbah Cair Batik

Main Authors: Alim, Muhamad Dwiki, Latief, Harza Agustian
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182535/
Daftar Isi:
  • Limbah cair industri batik mengandung Logam Cr (VI) yang membahayakan bagi lingkungan sekitar, yaitu 4,6 mg/l sampai 4,9 mg/l yang berada didalam sungai. Kandungan logam Cr (VI) pada limbah cair batik melebihi batas maksimum baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu 0,5 mg/l. Kandungan logam Cr (VI) pada limbah cari batik dapat diturunkan dengan proses adsorpsi menggunakan arang aktif. Arang aktif merupakan senyawa amorf yang dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon atau arang yang diperlakukan secara khusus untuk mendapatkan daya adsorpsi yang tinggi seperti biomassa tempurung kelapa. Arang aktif dapat mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif, tergantung pada besar atau volume pori-pori dan luas permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi massa adsorben (0,25 gram; 0,50 gram; 0,75 gram dan 1,00 gram) dan variasi temperatur adsrobat (30°C, 40°C, dan 50°C) terhadap penurunan kadar Cr (VI) pada limbah cair batik. Arang yang digunakan untuk proses adsorpsi berasal dari tempurung kelapa. Arang tempurung kelapa diaktivasi menggunakan NaOH 0,25 M dengan proses pengadukan selama 24 jam. Proses adsorpsi dilakukan selama 80 menit dengan variasi massa 0,25 gram; 0,50 gram; 0,75 gram dan 1,00 gram pada kondisi pH dan suhu optimum. Hasil proses adsorpsi, dilakukan pengujian kadar penurunan konsentrasi Cr (VI) dengan melakukan uji Spektrofotometer UVVis. Arang tempurung kelapa pada saat sebelum dan sesudah aktivasi dilakukan karakterisai dengan melakukan uji FT-IR, XRF, PSA, kadar air, kadar abu, kadar zat volatil, dan kadar karbon aktif murni. Hasil pengujian karakteritik arang dan arang aktif tempurung kelapa menunjukan bahwa arang sebelum di aktivasi dan arang sesudah di aktivasi menunjukan peningkata rata-rata distribusi ukuran partikel 226,48 μm untuk arang sebelum di aktivasi dan 235,71 μm untuk arang sesudah di aktivasi. Proses aktivasi pada arang tempurung kelapa menggunakan larutan NaOH menunjukan penurunan kadar Fe2O3 dari 53,7% menjadi 42,8%. Hasil dari proses adsorpsi menunjukan temperatur terbaik terjadi pada suhu 50°C. Pada kondisi tersebut hasil proses adsorpsi dengan variasi massa menunjukan penyisihan kadar Cr (VI) semakin meningkat seiring dengan peningkatan massa arang aktif tempurung kelapa. Massa adsorben terbaik dengan persen penyisihan Cr (VI) 45,56% adalah massa adsroben dengan berat 1 gram. Pengujian dari karakteristik arang dan arang aktif tempurung kelapa menunjukan bahwa arang dan arang aktif tempurung kelapa tidak memenuhi baku mutu arang dan arang aktif berdasarkan SNI 06-3730- 1995. Penyimpangan baku mutu terdapat pada kadar zat volatil arang dan arang aktif tempurung kelapa yang melampaui baku mutu sehingga kadar karbon aktif murni tidak sesuai dengan baku mutu SNI 06-3730-1995.