Diversitas Spasial Kupu-Kupu Diurnal Berdasarkan Gradien Elevasi di Coban Talun (Bumiaji, Batu) dan Sengkaling (Dau, Malang) Jawa Timur

Main Author: Prayitno, Larasati Al
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182517/
Daftar Isi:
  • Studi terkait ekologi spasial selama hampir tiga dekade terakhir banyak terfokus pada kajian mengapa jumlah spesies dapat berbeda-beda secara geografis. Salah satu yang banyak menjadi perhatian adalah terkait gradien elevasi. Kupu-kupu yang dikenal dengan cukup baik secara taksonomi dan ekologi, kelimpahan dan diversitasnya sangat dipengaruhi oleh vegetasi yang menjadi tempatnya mencari makan, yang mana untuk tiap gradien elevasi struktur komunitas vegetasi yang dimiliki tentu berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan diversitas spasial dan struktur komunitas kupu-kupu di Coban Talun dan Sengkaling serta kaitannya dengan gradien elevasi dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Pengamatan kupu-kupu secara visual (Visual Encounter Survey) dilakukan melalui metode garis transek sepanjang 500 m pada lima site pengamatan untuk masing-masing lokasi (Coban Talun= 1.300 mdpl; Sengkaling= 600 mdpl) dengan 10 kali ulangan. Kekayaan spesies dan diversitas kupu-kupu yang diperoleh antar lokasi dianalisis melalui uji beda Anova dengan signifikansi <0,05 menggunakan software SPSS 16.0. Hasil menunjukkan tingkat diversitas kupu-kupu di kedua lokasi tergolong sedang sampai tinggi. Diversitas kupu-kupu di Sengkaling (3,87) lebih tinggi dibandingkan di Coban Talun (2,8), hal ini disebabkan karena tingkat kemerataan (equitability) yang cukup tinggi yang dipengaruhi oleh variasi faktor lingkungan, termasuk di antaranya adalah faktor abiotik dan ketersediaan makanan serta tumbuhan inang untuk kupu-kupu bereproduksi. Faktor abiotik yang memberikan pengaruh terhadap diversitas kupu-kupu di kedua lokasi antara lain adalah intensitas cahaya (Lux), suhu udara (°C), dan kelembaban relatif (%).