Perencanaan Jumlah Gardu pada Tol Pasuruan-Probolinggo
Main Authors: | Rini, Devina Candra Puspita, Arifin, Khairul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/182478/ |
Daftar Isi:
- Jalan tol Pasuruan-Probolinggo merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun guna meningkatkan perekonomian di wilayah Jawa Timur. Sebelum membangun jalan tol, diperlukan analisis tarif tol ideal berdasarkan sudut pandang pengguna serta analisis potensi pengguna jalan eksisting yang berpindah ke jalan tol. Selain itu, diperlukan juga perencanaan gardu tol sebagai salah satu unsur penting dari jalan tol yang memiliki fungsi sebagai tempat kendaraan masuk dan keluar, serta melakukan transaksi. Perencanaan jumlah gardu tol yang tidak akurat dapat menimbulkan antrian kendaraan yang dapat menyebabkan standar pelayanan tidak sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang berlaku. Sehingga, diperlukan pengkajian terkait tarif ideal menurut sudut pandang pengguna, potensi pengguna jalan tol serta jumlah gardu tol ideal yang dibutuhkan. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data responden dengan metode Road Side Interview (RSI) dengan sampel sebanyak 400 responden yang terdiri dari kendaraan golongan I-V. Pelaksanaan RSI bertempat di Rest Area Tongas, Terminal Bayu Angga, Alun-alun Kota Probolinggo, SPBU Jalan Sukarno-Hatta, SPBU Leces, dan SPBU di daerah Gending. Pengolahan data responden dianalisis menggunakan metode Ability to Pay (ATP)- Willingness to Pay (WTP) untuk menentukan besarnya tarif tol ditinjau dari kemampuan dan kemauan pengguna dalam membayar, yang dapat dilihat melalui karakteristik sosialekonomi. Kemudian menggunakan metode Stated Preference (SP) untuk mengetahui besarnya perpindahan moda dengan cara mengubah persepsi pengguna jalan menjadi skala probabilitas. Lalu untuk mencari jumlah gardu ideal menggunakan perbandingan antara tingkat kedatangan dengan tingkat pelayanan gardu tol. Sedangkan model antrian First In First Out (FIFO) digunakan untuk menganalisis sistem pelayanan gardu tol. Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa tarif tol ideal (Rp/km) adalah sebesar Rp 870 (golongan I), Rp 1.305 (golongan II), Rp 1.305 (golongan III), Rp 1.740 (golongan IV), dan Rp 1.740 (golongan V). Hasil perhitungan ini didapatkan pada kondisi jalan eksisting Pasuruan-Probolinggo dengan nilai tingkat pelayanan (VCR average) sebesar 0,75 dengan asumsi seluruh ruas jalan eksisting Pasuruan-Probolinggo. Penentuan tarif tol tersebut berdasarkan hasil perhitungan penghasilan (revenue) tertinggi yakni sebesar Rp9.953.100/km per hari. Dengan tarif di atas, potensi pengguna jalan terbesar yang akan beralih menggunakan jalan tol Pasuruan-Probolinggo seksi IV secara berturut-turut pada tahun 2021, 2025, 2030, 2035, dan 2040 untuk kendaraan golongan I adalah 9200, 11393, 14883, 19443, dan 25399 kendaraan/hari; potensi kendaraaan golongan II adalah sebesar 1776, 2199, 2837, 3753, dan 4902 kendaraan/hari; potensi kendaraaan golongan III adalah sebesar 330, 409, 535, 698, dan 912 kendaraan/hari. Perhitungan jumlah gardu tol disesuaikan dengan perhitungan potensi pengguna jalan tol Pasuruan-Probolinggo seksi IV pada tahun 2025, 2030, 2035, dan 2040 dengan tingkat kedatangan kendaraan 1541, 2012, 2629, dan 3434 kendaraan/jam. Maka, jumlah gardu ideal yang diperlukan pada tahun 2025 adalah sebanyak 3 buah, pada tahun 2030 sebanyak 4 buah, pada tahun 2035 sebanyak 5 buah, dan pada tahun 2040 sebanyak 7 buah.