Pemetaan Run Up Tsunami Dengan Metode Hloss Di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah

Main Author: Tarigan, Elga Indah Artita
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182473/1/LAPORAN%20SKRIPSI_ELGA%20TARIGAN_165080601111021%20-%20Elga%20Indah%20Artita%20Tarigan%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/182473/
Daftar Isi:
  • Kabupaten Cilacap berada di wilayah pesisir selatan Jawa yang merupakan wilayah yang memiliki potensi tsunami yang tinggi. Di dasar laut Samudra Hindia yang berjarak beberapa ratus kilometer sebelah selatan Cilacap, terdapat salah satu zona utama tumbukan lempeng tektonik bumi, sebagai sumber utama gempa bumi pencetus tsunami. Wilayah pesisir Kabupaten Cilacap merupakan padat penduduk dan menghadap garis pantai terdapat industri pertamina serta PLTU, apabila bencana tsunami tejadi akan menimbulkan dampak yang parah dan akan menyebabkan kebakaran. Menurut data rawan tsunami Kabupaten Cilacap tergolong kelas bahaya tsunami sedang. Data PERKA BNPB Nomor 4 Tahun 2012 tentang Panduan Nasional Pengkajian Resiko Bencana Tsunami, ketinggian maksimum tsunami pada Kabupaten Cilacap adalah 11 meter. Pemetaan run up tsunami digunakan untuk memprediksi wilayah yang tergenang, mengetahui luasan wilayah tergenang dan bangunan apa saja yang terdampak gelombang tsunami dengan berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan menggunakan metode HLOSS. Metode HLOSS adalah metode pemodelan numerik sederhana berdasarkan modifikasi metode berryman 2006. Metode tersebut menggunakan tiga variabel dalam perhitungannya yaitu topografi pantai, koefisien kekasaran permukaan, ketinggian run up tsunami. Penentuan titik aman menggunakan parameter elevasi (ketinggian topografi) dan hasil peta run up tsunami. Dengan adanya informasi ini dapat digunakan dalam penentuan tingkat kerawanan bencana tsunami di suatu wilayah dan sebagai bahan pertimbangan pengelolaan daerah pesisir yang rawan bencana. Penelitian ini menghasilkan peta run up tsunami untuk memberikan informasi wilayah yang berpotensi terdampak bencana tsunami dan mengetahui luasan wilayah terdampak tsunami, dengan menggunakan 2 skenario run up tsunami yaitu 5 meter berdasarkan historis bencana tsunami tanggal 17 Juli 2006 dan 11 meter berdasarkan PERKA BNPB NO 4 tahun 2012, Total luas wilayah yang terdampak run up tsunami dengan skenario 5 meter adalah 404.35 Ha atau 0.95% dan total luas wilayah terdampaj dengan skenario 11 meter adalah 4209.16 Ha atau 8.88%. Total bangunan yang terdampak run up tsunami dengan skenario 5 meter adalah 834 unit 0.57% dan total bangunan terdampak skenario 11 meter adalah 21008 unit atau 12.29. Total luas penggunaan lahan pertanian terdampak 66.3 Ha, total hutan terdampak yaitu 42.24 Ha dan total luas pemukiman terdampak yaitu 68.85 Ha. Total penggunaan lahan terdampak skenario 5 meter adalah 177.39 Ha. Total luas penggunaan lahan pertanian terdampak yaitu 1692.17 Ha, total luas hutan terdampak yaitu 310.21 Ha dan total pemukiman yang terdampak yaitu 1218.58 Ha. Total penggunaan lahan terdampak skenario 11 meter adalah 3220.96 Ha. Rekomendasi titik aman bencana tsunami pada Kabupaten Cilacap yaitu berada pada yaitu bangunan pemerintah, pendidikan, rumahsakit dan Wilayah yang memiliki elevasi >10 meter dapat dijadikan tempat area aman.