Pengaruh Berat Badan Terhadap Karakteristik Semen Segar Dan Semen Beku Kambing Saanen Di Balai Inseminasi Buatan Lembang

Main Author: Nazifah, Naurah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182460/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berat badan terhadap karakteristik semen segar dan semen beku Kambing Saanen berdasarkan hasil uji makroskopis dan mikroskopis semen di Balai Inseminasi Buatan Lembang. Penelitian ini dilaksanakan di BIB Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Materi penelitian yang digunakan adalah hasil penampungan semen empat ekor pejantan kambing Saanen yang bernama Nebula (201424), Nefelo (201425), Neptun (201426) dan Nectarios (201431). Pengujian kualitas semen segar dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis oleh tenaga laboran BIB Lembang. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari catatan produksi semen dan kualitas semen segar 4 ekor kambing saanen di BIB Lembang yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu berat badan rendah (50kg- <60 kg), berat badan sedang (60kg- <70kg), dan berat badan tinggi (70kg- <80kg). Analisa data yang digunakan adalah analisis deskriptif, One Way Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Variabel yang digunakan meliputi volume semen, warna semen, pH semen, konsistensi semen, motilitas massa spermatozoa, motilitas individu, konsentrasi, motilitas before freezing, Post Thawing Motility, Recovery Rate dan produksi straw semen beku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan berpengaruh sangat nyata terhadap volume dan pH(P<0,01). Rataan volume semen kambing Saanen pada berat badan rendah, sedang dan tinggi berturut-turut 2,02± 0,78 ml; 2,18± 0,74 m; dan 2,38± 0,75 ml . Rataan pH semen pada berat badan rendah, sedang, dan tinggi berturut-turut 6,72 ± 0,14; 6,70 ± 0,15; dan 6,64 ± 0,17. Berat badan berpengaruh nyata terhadap motilitas individu (P<0,05). Rataan motilitas individu pada berat badan rendah, sedang, dan tinggi berturut-turut 70 ± 0,15%, 66 ± 0,16%, 70 ± 0,13%. Sedangkan berat badan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) pada variabel konsentrasi, motilitas before freezing, produksi straw, Post Thawing Motility, dan Recovery Rate. Rataan konsentrasi spermatozoa pada berat badan rendah, sedang, dan tinggi berturut-turut 2500,18 ± 785,57x106 sel/ml, 2363,59 ± 670,38x106 sel/ml, dan 2369,28 ± 582,42 x106 sel/ml. Rataan motilitas before freezing pada berat badan rendah, sedang, dan tinggi berturutturut 56,39 ± 9,16 %; 57,37 ± 8,46 %; dan 57,69 ± 7,61%. Rataan Post Thawing Motility pada berat badan rendah, sedang, dan tinggi berturut-turut 41,67 ± 2,98 %; 41,61 ± 2,82 %; dan 40,87 ± 2,15%. Rataan Recovery Rate pada berat badan rendah, sedang, dan tinggi berturut-turut 54,26 ± 5,26%; 55,56 ± 4,96%; dan 54,37 ± 4,41%. Rataan produksi straw pada berat badan rendah, sedang, dan tinggi berturut-turut 94 ± 45 dosis, 91 ± 34 dosis, 100 ± 40 dosis. Variabel warna pada berat badan rendah, sedang, dan tinggi didominasi oleh warna cream berturut-turut 72%, 67,33%, dan 74,31%. Konsistensi semen pada berat badan rendah, sedang, dan tinggi didominasi kental berturut-turut 72%, 73,33%, dan 70,14%. Motilitas massa pada berat badan rendah, sedang, dan tinggi didominasi (++) berturut-turut 72%, 64%, dan 67,36%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa berat badan pejantan berpengaruh terhadap karakteristik semen kambing Saanen. Pejantan dengan berat badan tinggi memiliki keunggulan rataan volume semen dan produksi straw tertinggi dibanding berat badan sedang dan rendah.