Pengaruh Suplementasi Ekstrak Daun Cincau Hitam (Mesona palustris B.) pada Pengencer CEP-3 Kuning Telur Terhadap Kualitas Semen Cair pada Seekor Kambing Boer
Main Author: | Alfiah, Naffisa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/182455/ |
Daftar Isi:
- Berbagai cara untuk meningkatkan produktivitas kambing Boer salah satunya dengan cara Inseminasi Buatan (IB). Keberhasilan IB sangat dipengaruhi oleh kualitas semen. Selama processing semen dan menjadi semen cair dapat mengalami penurunan kualitas akibat cold shock ataupun peroksidasi lipid dikarenakan adanya radikal bebas selama penyimpanan di suhu 3-5oC, sehingga penggunaan pengencer yang mengandung antioksidan dapat menghambat reaksi peroksidasi lipid. Daun cincau hitam (Mesona palustris B.) merupakan salah satu tumbuhan yang mengandung antioksidan seperti fenol dan flavonoid bersifat akseptor terhadap radikal bebas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak daun cincau hitam (Mesona palustris B.) dengan persentase yang berbeda dalam pengencer CEP-3 kuning telur terhadap kualitas semen cair kambing Boer. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2019 sampai dengan 5 Februari 2020 di Laboratorim Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya dengan menggunakan satu kambing Boer berumur 4 tahun dengan bobot badan 60 kg. Semen yang digunakan mempunyai motilitas massa minimal 2+ dan motilitas individu 70%. Penampungan semen segar kambing Boer yang dilakukan secara rutin yaitu sebanyak dua kali dalam seminggu dengan metode vagina buatan. Setelah dilakukan penampungan semen segar selanjutnya dievaluasi secara makroskopis dan mikroskopis. Metode penelitian yang digunakan adalah Uji T berpasangan dari empat perlakuan yaitu P0 (Ekstrak Daun Cincau Hitam 0%), P1 (Ekstrak Daun Cincau Hitam 0,5%), P2 (Ekstrak Daun Cincau Hitam 1,5%) dan P3 (Ekstrak Daun Cincau Hitam 2,5%) dengan 10 kali ulangan. Pengamatan dilakukan pada suhu 3-5oC pada jam ke-0, 12, 24, dan 48. Variabel yang diukur adalah motilitas individu, viabilitas, abnormalitas dan integritas membran spermatozoa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun cincau hitam P1, P2 dan P3 memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P≤0.01) dengan perlakuan kontrol pada motilitas individu, viabilitas, abnormalitas dan integirtas membran spermatozoa, namun memberikan perbedaan nyata (P≤0,05) pada motilitas individu dengan perlakuan P3 pada jam ke-0 dan jam ke-12, abnormalitas dengan perlakuan P1 pada jam ke-12 dan jam ke-24. Perlakuan P1 menunjukkan perlakuan terbaik pada semua variabel. Perlakuan P2 dan P3 lebih rendah karena penambahan ekstrak daun cincau hitam yang berlebihan dalam pengencer akan menurunkan persentase kualitas spermatozoa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sumplementasi ekstrak daun cincau hitam (Mesona palustris B.) dengan konsentrasi 0,5%, 1,5% dan 2,5% dalam pengencer CEP-3 kuning telur mampu menghambat penurunan kualitas spermatozoa selama penyimpanan suhu 3-5oC meliputi motilitas individu pada jam ke 0 sampai jam ke 48, viabilitas pada jam ke 0 sampai jam ke 48, dan integritas membran pada jam ke 0 sampai jam ke 48, namun tidak mampu menghambat kenaikan abnormalitas tetapi abnormalitas masih dibawah 20%. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut seperti inseminasi buatan untuk mengetahui hasil dari processing semen cair tersebut.