Analisis Pendapatan Peternak Ayam Pedaging Pola Kemitraan di Kabupaten Malang
Main Author: | Handrian, Muhammad Hafiz |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/182443/ |
Daftar Isi:
- Konsumsi rata – rata untuk daging ayam ras perkapita pertahun mengalami peningkatan. Peningkatan ini disebabkan berbagai faktor antara lain peningkatan populasi penduduk, peningkatan pengetahuan masyarakat tentang gizi, peningkatan pendapatan, dan peningkatan produk turunan hasil peternakan. Seiring dengan peningkatan tersebut, diperlukan pengembangan dalam peternakan ayam pedaging. Pengembangan peternakan ayam pedaging ini dapat dilakukan dengan sistem mandiri maupun dengan kemitraan. Pola kemitraan yang berkembang dalam usaha peternakan ayam pedaging diharapkan dapat membantu para peternak mengatasi masalah yang berkaitan dengan permodalan, teknologi, manajemen, dan pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui struktur biaya produksi, penerimaan dan pendapatan usaha peternakan ayam pedaging pola kemitraan di Kabupaten Malang dan tuntuk mengetahui Revenue Cost Ratio (R/C Ratio), dan Break Event Point (BEP) usaha peternakan ayam pedaging pola kemitraan di Kabupaten Malang. Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Malang, dengan lokasi sampel antara lain: Karangploso untuk wilayah utara, Donomulyo untuk wilayah selatan, Tumpang untuk wilayah timur dan Ngajum untuk wilayah barat. Penelitian dilakukan pada 30 Mei hingga 5 Juli 2019. Penelitian menggunakan metode survey dengan bantuan kuisioner. Penentuan responden menggunakan metode Proporsional Stratified Random Sampling. Variabel penelitian yang digunakan yaitu besarnya biaya produksi yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel, penerimaan, keuntungan, perhitungan Break Even Point (BEP) dan Revenue of Cost Ratio (R/C Ratio) usaha peternakan ayam pedaging pola kemitraan di Kabupaten Malang. Kemitraan yang diteliti meliputi 5 kemitraan yang berbeda yaitu dengan jumlah total responden sebanyak 60 orang. Karakteristik responden berdasarkan jenis yaitu, kelamin laki – laki sebanyak 41 orang responden, dan sisanya berjenis kelamin perempuan sebanyak 19 orang responden. Sedangkan berdasarkan umur, peternak yang berumur 46 – 60 tahun paling dominan diantara usia peternak lainnya (55%). Sedangkan untuk peternak dengan umur 30 – 45 tahun (40%) dan peternak berumur 61 – 75 tahun (5%). Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir terbesar yaitu pendidikan SMA/SMK dengan jumlah 30 reponden, dan sisanya pendidikan SD, SMP, dan sarjana. Sedangkan pengalaman beternak dari peternak ayam pedaging di Kabupaten Malang terbesar yaitu selama 6 – 10 tahun (53,3%), diikuti dengan pengalaman beternak 1 – 5 tahun (35%) dan pengalaman >10 tahun (11,7%). Berdasarkan analisis finansial yang telah dilakukan, diketahui bahwa Biaya tetap yang dikeluarkan oleh peternak pola kemitraan PT. A sebesar Rp. 185/kg, PT. B sebesar Rp. 225/kg, PT. C sebesar Rp. 232/kg, PT. D sebesar Rp. 245/kg, dan PT. E sebesar Rp. 258/kg. Biaya variabel yang dikeluarkan oleh peternak pola kemitraan PT. A yaitu sebesar Rp. 17.845/kg, PT. B sebesar Rp. 17.148/kg, PT. C sebesar Rp. 16.750/kg, PT. D sebesar Rp. 17.484/kg, dan PT. E sebesar Rp. 17.666/kg. Penerimaan yang diterima oleh peternak pola kemitraan PT. A sebesar Rp. 18.888/kg, PT. B sebesar Rp. 18.500/kg, PT. C sebesar Rp. 17.983/kg, PT. D sebesar Rp. 18.609/kg dan PT. E sebesar Rp. 18.813/kg. Pendapatan yang didapatkan oleh peternak pola kemitraan PT. A yaitu sebesar Rp. 859/kg, PT. B sebesar Rp. 1.127/kg, PT. C sebesar Rp. 1.044/kg, PT. D sebesar Rp. 880/kg, dan PT. E sebesar Rp. 890/kg. Analisis usaha yang digunakan yaitu Revenue Cost Ratio dan Break Even Point. R/C Ratio yang diperoleh peternak dengan kemitraan PT. A sebesar 1,05, PT. B sebesar 1,07, PT. C sebesar 1,06, PT. D sebesar 1,05, PT. E sebesar 1,05. BEP produksi yang diperoleh peternak dengan kemitraan PT. A sebesar 0,96 kg, PT. B sebesar 0,94 kg, PT. C sebesar 0,94 kg, PT. D sebesar 0,95 kg, dan PT. E sebesar 0,95 kg. BEP biaya yang diperoleh peternak kemitraan PT. A sebesar 17.929, PT. B sebesar Rp. 17.409, PT. C sebesar Rp. 17.209, dan PT. E sebesar Rp. 17.931. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, peternak ayam pedaging pola kemitraan di Kabupaten Malang menunjukkan hasil yang baik. Oleh karena itu peneliti menyarankan supaya peternak selalu mempertahankan produksinya sehingga akan tetap memberikan hasil yang baik.