Uji Kualitas Minyak Goreng Limbah Pedagang Ayam Goreng Kaki Lima Sebagai Pakan Suplemen Ditinjau Dari Kadar Air, Berat Jenis, Dan Energi

Main Author: Fadillah, Muhammad Afif
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182434/
Daftar Isi:
  • Belakangan ini, keberadaan usaha pedagang kaki lima berkembang sangat pesat di kota-kota besar seiring dengan meningkatnya keinginan masyarakat yang menginginkan jasa servis makanan yang cepat, praktis, dan bervariatif. Fakta ini tentunya memiliki dampak positif dan negatif. Dengan meningkatnya usaha pedagang kaki lima, maka meningkat pula penggunaan minyak goreng sebagai bahan dasar dalam proses penggorengan. Tentunya hal ini berdampak pada meningkatnya limbah minyak goreng yang dihasilkan. Tak jarang minyak jelantah sering kali dibuang begitu saja sehingga berdampak pada rusaknya lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi minyak goreng limbah pedagang ayam goreng kaki lima sebagai pakan suplemen ditinjau dari kadar air, berat jenis, dan energi. Peneltiain ini dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2019 hingga 23 Maret 2020. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pengambilan sampel minyak goreng baru dan minyak goreng limbah di 4 pedagang kaki lima yang berada di sekitar kota Malang pada hari yang berbeda. Selanjutnya sampel dianalisis di dua laboratorium berbeda, analisis kadar air dan berat jenis dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, sedangkan analisis kadar energi dilaksanakan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (LPPT UGM). Materi penelitian ini adalah minyak goreng baru dan minyak goring limbah sisa penggorengan di empat pedagang kaki lima yang lokasinya berbeda, pengambilan minyak dilakukan selama 3 kali pada hari yang berbeda yang digunakan sebagai ulangan. Sampel minyak goreng baru dan minyak goring limbah dari masing-masing rumah makan selanjutnya diuji kualitasnya berdasarkan kadar air, berat jenis dan energi. Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis ragam sesuai Rancangan Acak Kelompok (RAK) 4 perlakuan yaitu empat pedagang kaki lima yang lokasinya disekitar Kota Malang dan 3 ulangan menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis minyak goreng yang digunakan yaitu minyak goreng kelapa sawit, hal ini disebabkan karena minyak goreng jenis kelapa sawit lebih terjangkau dan harganya relatif lebih murah. Responden P1 menggunakan minyak goreng merek cap kuda menghasilkan minyak goreng limbah dengan kadar air 0,21%, berat jenis 0,93 kg/L, dan energi sebesar 9.288,93 kkal/kg. Responden P2 menggunakan minyak goreng merek sania menghasilkan minyak goreng limbah dengan kadar air 0,28 %, berat jenis 0,98 kg/L, dan energi sebesar 9.345,63 kkal/kg. Responden P3 menggunakan minyak goreng merek bimoli menghasilkan minyak goreng jelantah dengan kadar air 0,41 %, berat jenis 0,97 kg/L, dan energi sebesar 9.114,86 kkal/kg. Responden P4 menggunakan minyak goreng merek filma menghasilkan minyak goreng limbah dengan kadar air 0,44 %, berat jenis 0,97 kg/L, dan energi sebesar 9.251,7 kkal/kg. pemanfaatan limbah yang dihasilkan disetiap pedagang kaki lima berbeda-beda pada responden P1 dan P4 biasa digunakan sebagai adonan sambal atau dibuang begitu saja disaluran pembuangan, sedangkan pada responden P2 dan P3 limbah dibuang begitu saja kesaluran pembuangan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kandungan kadar air 0,21%, berat jenis 0,93 kg/L, dan kandungan energi 9.288,93 kkal/kg pada minyak goreng limbah relatif tidak berbeda dengan minyak baru, dan sesuai dengan standart mutu minyak goreng menurut SNI 01-3741-2002. Berdasarkan kandungan energi minyak goreng limbah pada pedagang ayam goreng kaki lima di sekitar kota Malang dapat menjadi pilihan untuk dijadikan sebagai pakan suplemen bagi ternak.