Hubungan Bahan Organik Terhadap Kelimpahan Total Bakteri di Tambak Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) UD. Hidayah Vanamey Probolinggo, Jawa Timur

Main Author: Anggrainy, Dini
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182425/1/LAPORAN%20SKRIPSI_DINI%20ANGGRAINY_165080101111041%20-%20Dini%20Anggrainy%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/182425/
Daftar Isi:
  • Tingginya minat masyarakat terhadap komoditas udang vaname menjadikan kegiatan budidaya udang vaname berkembang pesat. Penerapan kepadatan tinggi pada kegiatan budidaya udang vaname berdampak pada tingginya beban bahan organik yang berasal dari feses dan sisa pakan yang tidak terkonsumsi. Kemungkinan munculnya penyakit dalam kegiatan budidaya udang dikarenakan terjadinya ketidakseimbangan antara host, pathogen agent dan environment. Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui kondisi kualitas air, untuk mengetahui hubungan bahan organik dengan kelimpahan total bakteri, serta untuk mengetahui jenis bakteri yang mendominasi pada saat penelitian di tambak udang vaname (Litopenaeus vannamei). Kegiatan penelitian skripsi dilakukan di tambak udang vaname UD. Hidayah Vanamey, Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Pengambilan sampel dilakukan setiap 10 hari sekali selama tiga kali. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei secara deskriptif dengan memaparkan kondisi di lapang secara nyata yang dibuktikan melalui analisa data. Metode perhitungan bakteri dilakukan dengan metode Total Plate Count dengan media nutrient agar. Parameter kualitas air yang diamati dalam penelitian ini diantaranya yaitu suhu, pH, DO, kecerahan, salinitas, BOD, TOM dan amonia. Kegiatan pengamatan bakteri diawali dengan sterilisasi alat yang digunakan, pembuatan media tumbuh bakteri, pembuatan Na-fisiologi yang digunakan dalam proses pengenceran bertingkat, perhitungan bakteri serta identifikasi bakteri. Hasil pengamatan suhu diperoleh nilai suhu selama penelitian yaitu 27-300C. pH (derajat keasaman) selama penelitian terendah adalah 6,6 dan tertinggi 7,3. Nilai DO yang didapat berada dalam kisaran 5,2-7,6 ppm nilai tersebut optimal untuk perairan yang digunakan untuk kegiatan pemeliharaan udang. Nilai kecerahan berada pada kisaran 14-35 cm. Salinitas perairan tersebut diketahui dalam kisaran 17-21 ppt. Kebutuhan oksigen biologi menunjukkan nilai 2,7-5,44 ppm. TOM terendah yang diperoleh yakni 15 ppm dan tertinggi 92 ppm. Amonia perairan selama penelitian berada dalam kisaran 0,012-0,116 ppm. Perhitungan kelimpahan total bakteri yang terendah yaitu 1,56 x 103 CFU/ml dan tertinggi 8,22 x 103 CFU/ml. Bakteri dominan yang ditemukan pada saat penelitian yakni Vibrio mimicus, Vibrio parahaemolyticus dan Vibrio alginolyticus. Analisa hubungan bahan organik dengan kelimpahan bakteri yang dilakukan menunjukkan bahwa berkorelasi positif yang sangat kuat karena nilai R mendekati 1 yaitu (R) 0,934. Kesimpulan yang diperoleh yakni kondisi kualitas perairan yang diperoleh masih ditemukan hasil yang tidak sesuai dengan baku mutu. Bahan organik dan kelimpahan bakteri memiliki korelasi positif yang sangat kuat dimana semakin tinggi nilai bahan organik maka kelimpahan bakteri juga semakin tinggi. Saran yang dapat diberikan adalah pemberian pakan seharusnya diberikan dengan takaran tepat serta pengontrolan kualitas air sebaiknya dilakukan dengan rutin.