Perancangan Job Safety Analysis Pada Aktivitas Pekerjaan Di Area Filling (Studi Kasus: PT. Archroma Indonesia)
Main Author: | Febriani, Clarina Ayu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/182398/ |
Daftar Isi:
- PT. Archroma Indonesia-Cilegon Plant Site merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri petrokimia dengan memproduksi emulsi untuk bahan baku pewarna cat, tekstil, dan kulit. Selama tahun 2019, masih terdapat temuan mengenai kondisi kerja tidak aman (unsafe condition) sebanyak 114 dan tingkah laku tidak aman sebanyak 146. Berarti dapat dikatakan bahwa unsafe action memiliki pengaruh lebih besar dibanding unsafe condition terhadap terjadinya kecelakaan kerja. Serta terdapat 18 kasus kecelakaan kerja dengan persentase tertinggi terdapat pada area filling, yaitu 55.56% atau sebanyak 10 kasus. Meskipun telah memiliki komitmen dalam menjaga keselamatan dan kesehatan pekerjanya melalui progam K3, namun masih ditemukan kecelakaan kerja yang terjadi di area filling. Penelitian ini menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA) dimana implementasi JSA merupakan salah satu program K3 yang akan dilakukan perusahaan sebagai langkah pencegahan kecelakaan kerja, karena metode Hazard Identification and Risk Assesment (HIRA) yang telah diterapkan oleh perusahaan belum efektif dalam menyelesaikan permasalahan kecelakaan kerja. Sejalan dengan pendekatan sebab akibat dari adanya kondisi atau tindakan tidak aman, oleh karena itu diperlukan identifikasi potensi bahaya secara detail pada langkah pekerjaannya, serta risiko yang ditimbulkan, sehingga dapat memberikan rekomendasi perbaikan yang lebih tepat agar pekerja dapat bekerja secara lebih aman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan 28 potensi bahaya pada aktivitas pekerjaan pada area filling yang masing-masing memiliki risiko yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan antara lain perbaikan dan penambahan fasilitas kerja (mengganti keramik yang sudah rusak dengan keramik baru, membuat alat bantu pembuka kunci manhole, membuat jalur khusus pejalan kaki dan forklift, membuat penyangga/ support saat filter box digantung, menyediakan filter kotoran yang memisahkan sisa produk cair dan padat, menyediakan wadah agar tidak berceceran ke lantai, membuat stopper, memasang warning light di atas kabin forklift, menyediakan alat bantu penutup clamp, dan penyediaan alat kebersihan), pengendalian administrative (memasang safety sign di area yang sering dilalui forklift, serta wajib membunyikan klakson saat akan maju atau mundur, pekerjaan diselingi dengan interval istirahat, serta memasang safety sign di tempat yang mudah terlihat oleh pekerja), dan penggunaan alat pelindung diri (sarung tangan safety, safety rubber boot, dan masker khusus kimia).