Pengaruh Musim Tehadap Performan Reproduksi Sapi Perah PFH (Peranakan Friesian Holstein) Pada Berbagai Paritas Di KUD Tani Wilis Kabupaten Tulungagung

Main Author: Putri, Lucky Nortiana Paramita
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182393/
Daftar Isi:
  • Inseminasi Buatan merupakan salah satu teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktifitas sapi dengan memanfaatkan potensi pejantan unggul agar dapat mengawini lebih dari satu induk dan dapat meningkatkan mutu genetik dari ternak tersebut. Parameter IB yang dapat dijadikan tolak ukur untuk mengevaluasi performan reproduksi sapi perah PFH yaitu Service per Conception (S/C), Days Open (DO), Calving Interval (CI) dan Conception Rate (CR). Musim adalah salah satu faktor yang mempengaruhi performan reproduksi dari sapi perah PFH. Pengaruh musim terhadap sapi perah PFH adalah pada produktivitasnya yang berakibat besar dengan aktivitas reproduksi dari ternak tersebut. Indonesia memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau, satu periode perubahan musim adalah 6 bulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan dan mengetahui pengaruh musim terhadap performan reproduksi sapi perah PFH (Peranakan Frisian Holdstein) pada berbagai paritas di KUD Tani Wilis Desa Sendang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung. Waktu penelitian dilakukan dari tanggal 23 Oktober sampai dengan 23 November 2019. Materi dalam penelitian ini menggunakan 150 ekor sapi perah PFH dengan kriteria masih berproduksi dan reproduksi induk sapi perah PFH yang minimal telah partus satu kali agar dapat diketahui Calving Intervalnya. Setiap paritas terbagi menjadi musim kemarau dan musim hujan, pada musim kemarau paritas 2 (34 ekor), paritas 3 (35 ekor), paritas 4 (31 ekor) dan musim hujan paritas 2 (16 ekor), paritas 3 (15 ekor), paritas 4 (19 ekor) serta menggunakan data tahun 2018-2019. Metode penelitian yang digunakan adalah Studi kasus dengan cara mengumpulkan informasi dan dokumentasi melalui pengumpulan data primer dan data sekunder. Pengambilan data primer meliputi observasi dan berpartisipasi aktif (mengkuti kegiatan inseminator di lapang) serta melakukan wawancara langsung terkait pemeliharaan dan jumlah ulangan Inseminasi Buatan pada sapi perah PFH. Data sekunder diperoleh dari data recording di lokasi penelitian dengan cara melihat data performan reproduksi sapi perah PFH pada musim kemarau dan musim hujan tahun 2018 dan 2019 serta data BMKG curah hujan Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung sepanjang tahun 2018 dan 2019. Bulan musim kemarau yaitu bulan Mei sampai dengan Oktober sedangkan bulan musim hujan yaitu bulan Januari sampai dengan April, November dan Desember. Data yang diperoleh dari hasil penelitian menggunakan 150 ekor sapi perah PFH dengan paritas 2,3 dan 4. Hasil Penelitian menujukkan bahwa hasil perhitungan Uji T tidak berpasangan terdapat perbedaan nyata dan signifikan nilai performan reproduksi sapi perah PFH ( DO dan CI) pada musim kemarau dan musim hujan pada berbagai paritas (P> 0,05). S/C Sapi perah PFH memiliki nilai rata-rata yaitu pada paritas 2 musim kemarau 1,32 ± 0,47 kali, paritas 2 musim hujan 1,25 ± 0,44 kali, paritas 3 musim kemarau 1,31 ± 0,47 kali, paritas 3 musim hujan 1,2 ± 0,41 kali, paritas 4 musim kemarau 1,26 ± 0,4 kali, paritas 4 musim hujan 1,16 ± 0,37 kali . DO sapi perah PFH pada paritas 2 musim kemarau memiliki rata –rata 103,21 ±21,75 hari, paritas 2 musim hujan memiliki rata-rata 97,94 ± 20,26 hari, paritas 3 musim kemarau memiliki rata-rata 102,29 ± 18,72 hari, paritas 3 musim hujan memiliki rata-rata 87,47 ± 14,72 hari, paritas 4 musim kemarau memiliki rata-rata 101,48 ± 20,24 hari, paritas 4 musim hujan memiliki rata-rata 97,53 ± 15,52 hari. CI sapi perah PFH paritas 2 musim kemarau memiliki rata-rata 386,85 ± 24,07 hari, paritas 2 musim hujan memiliki rata-rata 376,31 ± 25,82 hari , paritas 3 musim kemarau memiliki rata-rata 383,03 ± 18,04 hari, paritas 3 musim hujan memiliki rata-rata 368,4 ± 11,44 hari, paritas 4 musim kemarau memiliki rata-rata 385,87 ± 23,37 hari, paritas 4 musim hujan memiliki rata-rata 380,11 ± 21,02 hari. CR sapi perah PFH paritas 2 musim kemarau memiliki rata-rata 67,65 %, paritas 2 musim hujan memiliki rata-rata 75 % , paritas 3 musim kemarau memiliki rata-rata 68,57 %, paritas 3 musim hujan memiliki rata-rata 80 %, paritas 4 musim kemarau memiliki rata-rata 74,19 %, paritas 4 musim hujan memiliki rata- rata 84,21%. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Paritas dan musim memberikan pengaruh terhadap performan reproduksi sapi perah PFH ( Days Open, Calving Interval dan Conception Rate ), dan tidak memberikan pengaruh terhadap performan Service per Conception. Performan reproduksi sapi perah PFH dengan performan terbaik berdasarkan S/C, DO, CI dan CR yaitu pada musim hujan. Berdasarkan hasil penelitian disarankan bahwa peternak diharapkan dapat memenuhi nutrisi ternak baik dari segi kualitas maupun kuantitas terutama pada musim kemarau, memperhatikan waktu lama penyapihan pedet sehingga nilai Calving Interval (CI) dan Days Open (DO) menjadi lebih pendek, peternak juga harus memperhatikan umur dari paritas. Untuk inseminator wilayah KUD Tani Wilis perlu melakukan perbaikan dalam hal pencatatan performan reproduksi yang lebih lengkap supaya dapat mempermudah memonitoring sapi perah PFH dan kontrol atau pembinaan dari Dinas Peternakan. Sebaiknya dalam melakukan recording inseminasi buatan ternak secara terperinci agar lebih mempermudah dan lebih efisiensi dalam pelaksanaan recording ternak. Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan waktu, lokasi, dan jumlah sampel yang lebih banyak untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat.