Eksplorasi Dan Uji Potensi Antagonis Jamur Endofit Pada Tanaman Kacang Tanah Terhadap Jamur Sclerotium rolfsii Sacc. Penyebab Penyakit Busuk Batang Secara In Vitro
Main Author: | Sugiarti, Vicka |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/182373/ |
Daftar Isi:
- Kacang tanah (Arachis hypogaea Linnaeus.) termasuk tanaman kacang-kacangan terpenting kedua di Indonesia setelah kedelai. Salah satu penyakit yang dapat menurunkan produktivitas kacang tanah yaitu penyakit busuk batang yang disebabkan oleh jamur Sclerotium rolfsii Sacc. Pengendalian penyakit yang ramah lingkungan dapat dilakukan dengan menggunakan jamur endofit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jamur endofit yang terdapat pada jaringan akar, batang, dan daun tanaman kacang tanah serta potensi antagonismenya dalam menghambat pertumbuhan jamur S. rolfsii penyebab penyakit busuk batang pada tanaman kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama an Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2019 - Mei 2020. Penelitian ini dimulai dengan melakukan persiapan penelitian berupa sterilisasi alat dan pembuatan media Potato Dextrose Agar (PDA). Sedangkan pelaksanaan penelitian meliputi isolasi jamur patogen S. rolfsii, purifikasi, identifikasi isolat jamur S. rolfsii, eksplorasi jamur endofit, isolasi jamur endofit, purifikasi, pembuatan preparat jamur, pengamatan dan identifikasi jamur endofit dan uji antagonis jamur endofit terhadap jamur S. rolfsii. Pengujian jamur antagonis dilakukan dengan metode oposisi langsung. Metode analisis yang digunakan adalah analisis ragam ((ANOVA) dan apabila terdapat perbedaan antar perlakuan, maka dilakukan uji lanjut Duncan taraf 5%. Hasil isolasi dari akar, batang, dan daun tanaman kacang tanah didapatkan jamur endofit sebanyak 12 isolat yaitu Aspergillus sp. 1, Aspergillus sp. 2, Aspergillus sp. 3, Aspergillus sp. 4, Aspergillus sp. 5, Penicillium sp, Cephalosporium sp, Fusarium sp. 1, Fusarium sp. 2, Fusarium sp. 3, Trichoderma sp. 1, Trichoderma sp. 2. Berdasarkan uji antagonis, didapatkan 9 isolat yang berpotensi sebagai antagonis dan presentase daya antagonis tertinggi pada isolat Aspergillus sp. 3 dan Aspergillus sp. 1 sebesar 94,4 % dan Trichoderma sp. 2 sebesar 92,5 %.