Uji Efektivitas Jenis Elektroda Dan Waktu Kontak Pada Proses Elektrokoagulasi Dalam Pengolahan Air Asam Tambang (AAT) Menggunakan Extra-Low Voltage
Main Author: | Pangesti, Mira Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/182336/ |
Daftar Isi:
- Air limpasan dari aktivitas pertambangan batu bara sangat berpotensi pada pembentukkan air asam tambang. Air asam tambang (AAT) merupakan limbah pencemar lingkungan yang terjadi karena adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses pengambilan bahan mineral tambang. AAT memiliki pH rendah dan mengandung logam berat, kondisi ini akan melarutkan unsur-unsur logam seperti Fe dan Mn pada batuan yang dialiri oleh AAT. Secara langsung maupun tidak langsung tingkat keasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan dan kehidupan organisme. Elektrokoagulasi merupakan metode untuk melakukan proses koagulasi dengan tegangan listrik searah (DC) berdasarkan peristiwa elektrokimia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode elektrokoagulasi dalam menaikkan nilai pH dan menurunkan kadar polutan (TSS, Fe, dan Mn) pada AAT, mengetahui pengaruh penggunaan variasi jenis elektroda dan waktu kontak terhadap efektivitas proses elektrokoagulasi, dan mengetahui variasi jenis elektroda dan waktu kontak terbaik guna mengoptimalkan kinerja elekrokoagulasi dalam menaikkan nilai pH dan menyisihkan polutan (TSS, Fe, dan Mn) pada AAT. Penelitian ini dilakukan dengan sistem batch skala laboratorium dan dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor, yaitu jenis elektroda yang digunakan dan waktu kontak proses elektrokoagulasi. Percobaan dilakukan pada beberapa variasi jenis elektroda yaitu Al-Al, Al-Fe, dan Al-grafit serta dengan interval waktu 5, 10, dan 15 menit. Setelah proses elektrokoagulasi dilakukan pengendapan selama 30 menit. Perlakuan dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Tegangan yang digunakan sebesar 19 V (extra-low voltage) dan jarak elektroda sebesar 1,5 cm. Parameter yang diuji dan dianalisis yaitu pH, total suspended solid (TSS), besi (Fe), dan mangan (Mn) yang dilakukan sebelum dan sesudah proses elektrokoagulasi. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan metode elektrokoagulasi efektif dalam menaikkan pH dan menurunkan kadar polutan (TSS, Fe, dan Mn) dalam AAT. Penggunaan variasi jenis elektroda dan waktu kontak berpengaruh terhadap efektivitas proses elektrokoagulasi. Jenis elektroda dan waktu kontak memberikan pengaruh nyata terhadap penyisihan konsentrasi TSS, Fe, dan Mn, namun tidak memberikan pengaruh nyata terhadap perubahan nilai pH. Variasi perlakuan terbaik dalam proses elektrokoagulasi didapatkan pada jenis elektroda Al-Al dengan waktu kontak 15 menit (tanpa mempertimbangkan luas elektroda), dengan persentase penyisihan konsentrasi TSS tertinggi yaitu 90,60%, penyisihan konsentrasi Fe tertinggi yaitu 94,69%, dan penyisihan konsentrasi Mn tertinggi yaitu 88,31%. Sedangkan, variasi perlakuan terbaik dengan mempertimbangkan luas elektroda didapatkan pada jenis elektroda Al-Fe dengan waktu kontak 15 menit, dengan persentase penyisihan konsentrasi TSS sebesar 3,64%/cm2, penyisihan konsentrasi Fe sebesar 4,06%/cm2, dan penyisihan konsentrasi Mn sebesar 3,49%/cm2.